ANTM: Analisa Fundamental Saham Perusahaan Pertambangan Mineral Terbesar di Indonesia

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com dan kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham ANTM (PT Aneka Tambang Tbk.). Sebuah perusahaan pertambangan mineral terbesar di Indonesia secara kapitalisasi pasar.

Pembahasan ANTM kali ini merupakan kedua kalinya saya membahas perusahaan pertambangan mineral, setelah INCO beberapa minggu lalu. Tapi sebelumnya saya juga pernah membahas mengenai dua perusahaan pertambangan batubara besar Indonesia, ITMG dan ADRO. Dan pembahasan ANTM ini juga merupakan bagian dari Seri Saham LQ45 blog ini.

Nah, seperti biasa, sebelum saya lanjutkan ke analisa saya, perlu saya jelaskan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Lalu, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Analisa saham ANTM

ANTM (PT Aneka Tambang Tbk.) adalah perusahaan pertambangan mineral (utamanya nikel, emas, perak, dan bauksit) yang juga memiliki berbagai usaha di bidang perdagangan, pengangkutan, dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis mineral tersebut.

Dulu, tahun 2014, ANTM adalah penambang nikel kedua terbesar di Indonesia setelah INCO, sekarang mereka berada di urutan kelima. Meski nikel menyumbang 23% pendapatan terhadap ANTM di tahun 2020.

Perusahaan ini berdiri di tahun 1968, sama dengan INCO, dan merupakan hasil merger dari beberapa BUMN pertambangan dan proyek pemerintah yang ada saat itu. Di tahun 1997, ANTM menjadi perusahaan publik.

Bisnis ANTM

Di tahun 2020, ANTM berhasil menjual 3.3 juta WMT (wet metric ton, “ton basah”; maksudnya dalam keadaan asli, masih bercampur tanah/lumpur) bijih nikel, 22.1 ton emas, dan 1.23 juta WMT bauksit.

Dan itu belum termasuk hasil produksi mereka: 4.76 juta WMT bijih nikel, 1.67 ton emas, dan 1.55 juta WMT bauksit.

Persentase kontribusi penjualan setiap segmentasi bisnis ANTM di tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1) Emas, perak, dan logam mulia lainnya: 73% dari total penjualan (memang ANTM identik dengan produk-produk emas/logam mulianya)

2) Feronikel (bijih nikel yang sudah melalui proses pemurnian) dan bijih nikel: 22%

3) Alumina (bijih bauksit yang sudah diproses) dan bijih bauksit: 4.2%

4) Sisanya adalah dari penjualan batubara, pemurnian logam, dan dari jasa lainnya.

Gambar 1. Salah satu produk logam mulia cetakan ANTM (Sumber)

Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk ANTM di bawah ini.

Research saham ANTM – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan ANTM dari 2011 – 2020. Berikut performa bisnis mereka selama 10 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 16.08% per tahun. Itu karena di tahun 2017 – 2018, ada angka persentase pertumbuhan yang amat tinggi jadi “mengacaukan” angka persentase keseluruhan. Kalau angka itu tidak kita masukan, pendapatan rata-rata mereka “hanya” 6.81%.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 70.22% per tahun. Sama dengan di atas, kalau angka persentase tahun 2017 – 2018 tidak kita masukan, angka pertumbuhan laba rata-rata mereka “hanya” 17.96% (ini juga bagus, kok).
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 1.89% per tahun. Industri yang kompetitif, nih.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif negatif dengan rata-rata IDR -479 Milyar per tahun. Total FCF selama 10 tahun terakhir di IDR -4.79 Trilyun. Meski demikian, angka FCF 5 tahun terakhir menunjukan perbaikan.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata ANTM amat tinggi, di 3.21x. Sama dengan FCF, 5 tahun terakhir angka-angka rasio ini menunjukan perbaikan.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata 0.86x per tahun. Tapi  ini di cukup tinggi, sekali lagi industri kompetitif.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 2.63% per tahun. Kecil sekali.
  8. Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.64 per tahun. Cukup bagus dan sehat.
  9. Current ratio (rasio aset lancar dibanding kewajiban lancar) rata-rata: 3.49x! Sangat tinggi. Perusahaan ini cukup likuid sebenarnya.

  10. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 68.2x! Terlalu tinggi. Dan saat saya melakukan Research ini di bulan April 2021, PER ANTM ada di 48.5x.

Saya lihat PER rata-rata industri metal & mineral ada di 19x. PER ANTM saat saya tulis post ini terlalu mahal! Tetapi memang lebih rendah dari harga historis rata-ratanya.

  1. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 1.59x. PBV mereka saat post ini saya tulis ada di 2.93x.

    PBV rata-rata industrinya ada di 3.01x. Secara PBV, ANTM hanya sedikit lebih murah dari rata-rata industrinya.

    Tidak ada yang menarik di valuasi PER dan PBV ANTM.

Invest di saham ini, kah?

Biasanya kalau NPM kecil, ROE kecil, FCF negatif, dan PER dan PBV tidak menarik, pasti sudah saya hiraukan perusahaan ini.

Tapi, saya selalu mencoba untuk menggali informasi lebih dalam lagi saat saya melakukan Research, untuk melihat siapa tahu masih ada “harta karun tersembunyi” di tiap perusahaan yang saya analisa.

Dan untuk ANTM, satu hal ini yang saya dapat:

  1. ANTM memiliki total cadangan nikel, emas, dan bauksit yang sudah terbukti sebesar IDR 266 Trilyun (dengan harga nikel jual rata-rata ANTM di tahun 2021)!. Jadi mereka memiliki cadangan nikel sebesar 4.8x dari harga seluruh perusahaannya.

    Kalau cadangan mineral mereka dibagi jumlah saham beredar, harga saham mereka bisa berada di IDR 11,095 per lembarnya. Wow!

Lalu, biasanya kalau FCF kumulatif dan rata-rata tahunan sebuah perusahaan negatif, saya tidak akan melakukan valuasi DCF. (Karena memang tidak bisa juga DCF dilakukan dengan FCF negatif).

Tapi karena 5 tahun terakhir angka FCF mereka ada perbaikan, jadi saya bisa buat valuasi DCF-nya.

Research saham ANTM – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham ANTM
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2024.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, saya pakai 10.24%. Yaitu, angka rata-rata FCF Growth 2017 – 2020, dan saya bagi 4 supaya lebih konservatif.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Sekali lagi, saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%. Rendah supaya lebih konservatif.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik ANTM dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 44.48 Trilyun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan. Nilai IDR 44.48 Trilyun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham ANTM yang beredar saat ini di 24 Milyar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 1,851/lembar.

Saat post ini ditulis di bulan April 2021, nilai per lembar INCO adalah IDR 2,320. Berarti, tidak ada margin of safety untuk saham ini. Atau bisa dibilang saham ini sedang mahal.

Kesimpulan

Oke, invest di ANTM, kah, kita?

Di harga saat ini, saya tidak akan berinvestasi di ANTM. Tetapi, bila harga saham ANTM turun lagi ke kisaran IDR 1,500 atau kurang dari itu, ini bisa jadi kesempatan yang baik untuk berinvestasi di saham ini.

Bila kita berinvestasi di saham ini di bulan April 2020, investasi kita sudah naik 400% lebih! (Mungkin dibantu dengan naiknya harga emas dunia di tahun 2020).

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai ANTM. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Juga, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)

Exit mobile version