Saham GRAB: Analisa Fundamental Grab Holdings Ltd.

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Di post kali ini saya ingin melakukan hal yang baru, yaitu membahas satu saham internasional yang baru melakukan penawaran saham perdana (IPO: Initial Public Offering). Jadi pembahasan saham GRAB (Grab Holdings Ltd. | bursa saham NASDAQ, Amerika Serikat) ini juga merupakan bagian dari Seri Saham Internasional blog ini.

(Saya juga pernah membahas beberapa saham internasional lain: LOGI (Logitech), FB (Facebook), dan yang kemarin sempat heboh, 3333 (Evergrande) – silahkan dibaca juga)

Kenapa saya ingin membahas saham GRAB? Padahal saya tidak suka saham perusahaan yang baru IPO (saya juga pernah membuat analisa saham BUKA (Bukalapak.com)). Karena meski saya tidak suka saham perusahaan yang baru melakukan IPO, saya tetap ingin melihat bagaimana performa bisnis perusahaan teknologi digital yang multinasional, bukan hanya di Indonesia seperti BUKA.

Apalagi dengan beredarnya rumor potensi IPO GoTo (perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia), analisa saham GRAB ini, dan saham BUKA yang sudah kita bahas sebelumnya, akan bisa kita jadikan acuan untuk menganalisa saham IPO GoTo, saat sudah terjadi.

Sebelum saya lanjutkan ke analisa saya, perlu saya jelaskan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Sekali lagi, saya menganalisa saham GRAB ini dengan metode saya sendiri yang saya namakan dengan metode SRRI (Screen, Review, Research, and Invest).

Lalu, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Analisa saham GRAB

Grab Holdings Ltd. (GRAB) adalah perusahaan teknologi asli Asia Tenggara yang didirikan oleh dua orang Malaysia: Anthony Tan dan Tan Hooi Ling di tahun 2011 di Malaysia. Keduanya merupakan kuliah di Harvard Business School, mungkin salah satu sekolah bisnis untuk S2 nomor satu di dunia. (Seharusnya mereka juga kuliah bareng Nadiem Makarim, salah satu pendiri Gojek yang sekarang menjadi Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi kita – Gojek didirikan di tahun 2010).

Sejarah singkat

Awalnya, perusahaan ini dinamakan “MyTeksi” (“Taksi Saya”), sebagai mobile app untuk booking taksi secara online di tahun 2012 dengan modal awal USD 25,000 – hadiah juara dua kompetisi di Harvard. Di tahun 2013, mereka ekspansi ke Filipina, Singapura, dan Thailand dengan mobile app yang diberikan nama “GrabTaxi”. Tahun 2014, mereka ekspansi ke Vietnam dan Indonesia; di tahun yang sama mereka meluncurkan bisnis baru, “GrabCar”, yaitu “taksi” dengan mobil pribadi, untuk melawan Uber (yang sudah menjalankan bisnis ini di Indonesia dari tahun 2012).

Lalu di tahun 2015, GRAB memindahkan kantor pusatnya dari Malaysia ke Singapura – valuasi GRAB senilai USD 1 Miliar (resmi menjadi unicorn). Di tahun 2016, mereka resmi menjadi “Grab” saja.

Dan di tahun 2018, GRAB mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara. Dan di tahun 2019, GRAB menjadikan Indonesia sebagai kantor pusatnya yang kedua – valuasi GRAB senilai USD 10 Miliar.

Gambar 1. Logo MyTeksi, awal mula GRAB (Sumber)

Sedikit intermezzo, saya kebetulan pernah kuliah dan kerja di Malaysia (dari tahun 2005 – 2011), dan negara dengan taksi terburuk di dunia adalah di Malaysia. Waktu saya main-main lagi ke Malaysia di tahun 2014, teman kuliah saya di sana bilang “eh, sekarang ada app canggih, nih. Bisa booking taksi online, harga sudah tertera. Tidak perlu tawar menawar dan “berantem” dengan supir taksinya seperti jaman kita kuliah dulu”. Wah, kagum sekali saya waktu itu karena Indonesia belum punya yang seperti itu, kan. (Mobile app Gojek baru diluncurkan akhir tahun 2014, itu juga untuk ojek, bukan taksi).

Apa daya, serikat pekerja pengemudi taksi di Malaysia didukung oleh Pemerintah Malaysia. Jadi saat GRAB meluncurkan bisnis GrabCar, bisnis mereka dipersulit. Hengkanglah GRAB ke Singapura. Bahkan, Anthony Tan saja sampai pindah warga negara, padahal dia anak salah satu orang terkaya di Malaysia. Untuk soal ini, Pemerintah Malaysia mungkin yang terbodoh di Asia Tenggara.

Kepemilikan dan IPO saham GRAB

Terus terang Prospektus untuk suatu perusahaan IPO di Amerika sulit dimengerti, di satu sisi amat sangat detil tapi di sisi lain informasi yang krusial tidak ada. Contohnya, informasi kepemilikan saham GRAB sebelum IPO hanya seperti demikian:

  • Anthony Tan dan para Direksi – 3.8%
  • SVF Investments (UK) Limited (perusahaannya Masayoshi Son) – 18.7%
  • Uber Technologies, Inc. – 14.3%
  • Didi Chuxing (Uber-nya China) – 7.5%
  • Toyota Motor Corp – 6%

Totalnya 50.3%. Sisanya? Entah, tidak ditulis jelas. Pusing saya mencarinya.

Gambar 2. Logo GRAB sejak 2016 (Sumber)

GRAB sendiri melakukan IPO di bulan Desember tahun 2021 ini melalui proses yang dinamakan “SPAC” (atau “special purpose acquisition company”). Ini adalah perusahaan “cek kosong” yang: 1) tidak memiliki operasi bisnis apapun, 2) sudah terlebih dahulu melakukan IPO, dan 3) memiliki uang tunai yang sangat banyak yang digunakan untuk merger dengan perusahaan yang ingin menjadi perusahaan publik tanpa melalui proses IPO yang sangat panjang (regulasi untuk merger tidak seketat IPO).

Nah, perusahaan SPAC yang merger dengan GRAB adalah Altimeter Growth Corp. Perusahaan investasi yang fokus di bidang teknologi. Pendirinya lulusan Harvard juga.

Oke, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk saham GRAB di bawah ini.

Research saham GRAB – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan prospektus GRAB, dengan data laporan keuangan dari 2019 – kuartal 2 tahun 2021. Berikut performa bisnis mereka selama 2 – 3 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 112%! Wow, fantastis! Tapi ini karena tahun 2019, pendapatan mereka minus. Jadi ada fluktuasi drastis saat ke pendapatan tahun 2020. Saya bingung pendapatan kok bisa minus, ya?
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 65% per tahun! Laba GRAB masih minus, tapi prediksi laba GRAB di akhir tahun 2021 ini sudah mendekati angka positif.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: -353%. Jelek sekali.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif negatif. Dan karena saya tidak ketemu informasi laporan arus kas untuk tahun 2021, ini juga salah satu keanehan Prospektus di Amerika – begini bisa tidak lengkap, saya tidak akan bahas FCF secara detil. Dan juga, karena FCF-nya negatif, kita tidak bisa membuat analisa discounted cash flow (DCF).
  5. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: -1.4x.
  6. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: -46%. Sama dengan laba, trennya mendekati angka positif.
  7. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: -2x. Kok bisa minus? Ekuitasnya minus. Saya baru kali ini melihat ekuitas minus.

  8. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: -334x. Saat saya melakukan Research ini di bulan Desember 2021, PER saham GRAB ada di -1,007x. Tidak ada yang menarik.

  9. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: -0.67x. Waktu itu PBV saham GRAB ada di -4x. Tidak ada yang menarik juga.

Lalu? Bagaimana kesimpulannya?

Kesimpulan

GRAB adalah perusahaan besar yang bertumbuh pesat (“growth company), terlihat dari angka-angka pertumbuhan pendapatan dan laba yang sangat besar, meski rasio-rasio lain antara besar atau negatif. (Kasarnya: “bakar uang” untuk biaya ekspansi).

Angka valuasi PER dan PBV saham GRAB tidak bisa dipakai sama sekali. Angka valuasi DCF tidak ada, karena angka kumulatif FCF yang negatif. Lalu? Kita bisa melakukan valuasi untuk saham GRAB dengan metode apa, dong?

Price-to-Sales Ratio

Seperti yang kita gunakan saat melakukan valuasi saham BUKA, kita bisa pakai Price to Sales Ratio (P/S Ratio), yaitu rasio antara kapitalisasi pasar saham GRAB yang dibagi dengan pendapatannya pada tahun itu. Bila harga saham GRAB saat post ini ditulis ada di USD 7.14 / lembar, dengan jumlah saham beredar sebesar 3.9 miliar lembar, total kapitalisasi pasar GRAB adalah USD 28 Miliar. Dengan ekspektasi pendapatan GRAB di tahun 2021 sebesar USD 792 Juta, maka P/S Ratio saham GRAB adalah 35.6x. (Jadi, (USD 7.14 x 3.9 miliar lembar saham) / USD 792 Juta).

Besar, kah, itu? Untuk menjawab kita harus ada perbandingannya, dong?

Karena saham GRAB melakukan IPO di Amerika, kita bisa pakai P/S Ratio Uber saat IPO – perusahaan serupa yang jangkauan bisnisnya jauh lebih luas dari GRAB. Nah, P/S Ratio Uber saat IPO di tahun 2019 adalah di kisaran 6.4 – 7x. Jauh lebih kecil dari GRAB, meski memiliki pasar yang lebih luas dari GRAB. Itu juga IPO Uber di bawah ekspektasi mereka.

Jadi kesimpulannya? Yah, karena performa bisnis saham GRAB yang buruk dan tidak adanya margin of safety di sini, saya belum mau investasi di saham GRAB. Kembali lagi ketidaksukaan saya atas saham yang baru IPO. (Meski saya cukup tertarik dengan saham CMRY dan PMMP).

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham GRAB ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Lalu, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi atau menghibur kalian, saya hanya ingin bilang kalau kalian lihat iklan menarik yang ada di blog ini dan kalian klik, saya berterima kasih sebelumnya. Itu akan membantu saya dalam terus menjalankan blog ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)

Exit mobile version