Analisa Fundamental Saham Prodia Widyahusada (PRDA): Bisnis Kesehatan di Indonesia

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com dan kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham PRDA (PT Prodia Widyahusada Tbk.).

Kenapa PRDA, yang merupakan klinik kesehatan, bukan, misal, rumah sakit seperti MIKA (PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.) atau HEAL (PT Medikaloka Hermina Tbk.)? Untuk kedua perusahaan itu, tunggu tanggal mainnya…hehehe.

Kenapa saya ingin membahas bisnis kesehatan kali ini? Karena saya ingin melanjutkan post saya terdahulu mengenai Investasi di masa Pandemi, saat saya menganalisa dua perusahaan publik di Indonesia.

Perlu diketahui, saya sendiri ada kepemilikan di saham PRDA ini. Tetapi analisa fundamental saham PRDA ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun, ya. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Metode value investing yang saya gunakan untuk melakukan analisa saham adalah metode saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest). Kalau belum tahu itu apa atau belum mengerti istilah-istilah dalam analisa saham, silahkan baca ini.

Dalam metode SRRI tersebut, kita harus melakukan Screening saham terlebih dahulu. Setelah saya melakukan Screening, saya menemukan saham PRDA ini dan perusahaan-perusahaan lain di industrinya (seperti MIKA dan HEAL). Tetapi dari semuanya, saham PRDA ini yang paling bagus dan “murah”.

Sekarang mari kita langsung bahas tahap-tahap Review, Research, dan Invest.

Lalu, sebelum kita lanjut, saya mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5.

Analisa saham PRDA

PRDA adalah perusahaan publik Indonesia yang bergerak di bisnis kesehatan (laboratorium klinik tepatnya). Mereka berdiri di tahun 1973 dan menjadi perusahaan publik di tahun 2016. PRDA merupakan laboratorium klinik terbesar di Indonesia dengan 151 cabang di 126 kota di seluruh Indonesia.

Secara industri PRDA masuk ke healthcare. Seperti yang saya sebutkan di atas, ada banyak perusahaan di industri tersebut, tetapi waktu saya melakukan Review untuk industri ini, hanya PRDA, HEAL, dan MIKA yang menarik perhatian saya. Dari ketiganya, hanya PRDA yang bisnisnya bagus dan harganya sedang “murah”.

Sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk PRDA di bawah ini.

Research saham PRDA

Saya menggunakan laporan tahunan PRDA dari 2013 – 2019. Berikut performa bisnis mereka selama 7 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 9.45% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 23.10% per tahun!
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 8.29% per tahun
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 8.5M per tahun.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata PRDA tinggi, di 1.15 (115% uang tunai aktifitas operasi mereka untuk belanja aset, artinya uang tunai yang mereka pakai untuk belanja aset lebih banyak dari uang tunai yang mereka bisa hasilkan dari aktifitas bisnis). Tapi setelah saya lihat lebih dalam, ini karena PRDA memakai uang tunai yang banyak untuk membayar hutang-hutang dan PRDA juga memilih untuk membeli properti dan gedung untuk berekspansi secara tunai.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: rendah dan stabil di kisaran 0.4 per tahun.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 28.2% per tahun!
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: sangat tinggi di 1.9 per tahun. Tapi kalau kita lihat rata-rata DER setelah mereka IPO di 0.3, itu sangat sehat. Terlihat mereka sudah membayar mayoritas hutang-hutangnya.
  9. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 27x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan Mei 2020, PER PRDA ada di 14.22x. Lebih murah dari PER historisnya. Dengan PER industrinya di 37x, harga PER PRDA saat itu sedang 160% lebih “murah”!
  10. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 2.49x. Sama dengan PER, waktu itu PBV PRDA ada di 1.8x. PBV industri saat itu ada di 2.22x, jadi PBV PRDA saat itu sedang 23% lebih “murah”.

Invest di saham PRDA

Saya lihat Prodia Widyahusada ini adalah perusahaan yang cukup bagus performa bisnisnya. Meski ada beberapa rasio-rasio yang menurut saya kurang bagus (antara terlalu tinggi atau terlalu rendah), tetapi setelah saya lihat lebih dalam, terlihat rasio-rasio tersebut mulai membaik.

Nah, juga dari Research saya untuk PRDA, saya menemukan hal-hal di bawah ini yang memantapkan saya untuk berinvestasi di emiten ini:

  1. Current ratio (rasio aset lancar dibanding liabilitas/hutang lancar) di Maret 2020 mereka ada di 7.4x! Jadi dari total aset lancar PRDA 7.4 kali lebih besar dari hutang-hutang mereka untuk setahun ke depan. Ini amat sangat sehat.
  2. Total assets mereka ada di IDR 2.1T. Sedangkan total hutang-hutangnya “hanya” IDR 412M, hanya 20% dari aset-aset mereka!
  3. Lalu setengah dari aset-aset mereka, di IDR 1T, berbentuk uang tunai dan deposito. Amat sangat likuid.
  4. Ditambah lagi, mereka selalu membayarkan dividen semenjak IPO tahun 2016 lalu, dan dengan tren angka dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya.

Karena hal-hal di atas, lah, saya memutuskan untuk menempatkan 10% dari portofolio saya di emiten ini. Saat post ini ditulis, PRDA saya lagi turun ke -10.5%.

Gambar grafik saham PRDA dari saya beli di bulan Mei 2020 sampai post ini ditulis. Sedang turun ke minus 10.5%.
Gambar 1. Grafik PRDA dari saya beli di bulan Mei 2020 sampai post ini ditulis.

Oke, mungkin itu dulu yang bisa saya bahas mengenai perusahaan ini. Sampai jumpa di post saya selanjutnya. Silahkan tinggalkan komentar di bawah atau kontak saya di sini, bila ada pertanyaan atau saran. Terima kasih.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan: Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)