Saham UNTR: Analisa Fundamental United Tractors FY2022

Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com

Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com


Halo, saya Ershad, pemilik dari blog Stoxets.com ini dan di post kali ini saya ingin membuat update untuk analisa fundamental saham UNTR (PT United Tractors Tbk.).

Saya terakhir kali membahas saham UNTR itu di bulan Mei 2021 lalu, dan waktu itu, di harga saat itu (IDR 21,700 per lembar) dengan PER dan PBV-nya yang “murah” dan secara analisa DCF (Discounted Cash Flow) harganya juga ada margin of safety sebesar 121%, saya merekomendasikan saham UNTR untuk diinvestasikan (investasi, ya, bukan trading…hehehe).

Lalu, bagaimana dengan sekarang? Apakah masih layak dibeli?

Itu yang akan kita bahas di post ini. Tapi yang jelas, siapapun yang nurut sama saran saya, dia sudah untung 39% di saham UNTR saat ini (saat post ini ditulis, harga saham UNTR per lembarnya di IDR 30,175)…hehehe.

Nah, sebelum kita bahas saham UNTR lebih lanjut, saya sebutkan lagi kalau saya akan menganalisa saham ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest), dimana saya akan menggunakan metode valuasi standar, seperti PER dan PBV, dan metode valuasi yang lebih mendalam, seperti Discounted Cash Flow (DCF).

Lalu saya juga mau menyebutkan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Terakhir, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Sekarang, mari kita analisa saham ini!

Analisa saham UNTR

Saya ulang sedikit dari post sebelumnya, UNTR (PT United Tractors Tbk.) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan purna jual heavy equipments (alat berat) untuk konstruksi, pertambangan, transportasi, pertanian, dan kehutanan. UNTR juga memiliki bisnis-bisnis besar lain seperti: konstruksi, operator PLTU (pembangkit listrik tenaga uap), pertambangan emas dan batubara, dan kontraktor pertambangan. Nanti kita akan bahas satu per satu bisnis-bisnis UNTR.

Secara industri UNTR masuk ke wholesale (durable & non-durable goods), tapi menurut saya itu terlalu luas jadi, sama seperti HEXA, mereka saya masukan industri ke heavy equipments. Yah, bisa dibilang “sub-industri”, lah.

UNTR berdiri di tahun 1972 dan menjadi perusahaan publik di tahun 1989. Awalnya, perusahaan ini Bernama PT Inter Astra Motor Works, yang lalu berganti nama menjadi yang sekarang. Jadi, iya, UNTR merupakan bagian dari PT Astra International Tbk. (ASII) yang pernah kita bahas sebelumnya

Bisnis UNTR mencakup 6 lini bisnis yang sudah saya sebutkan di atas dan akan kita bahas satu per satu di bawah ini.

Bisnis-bisnis UNTR

Enam lini bisnis UNTR adalah:

1) Alat-alat berat / mesin konstruksi

Sebagai distributor alat-alat berat / mesin-mesin konstruksi di Indonesia, UNTR merupakan distributor tunggal untuk merek-merek: Komatsu (manufaktur alat-alat berat Jepang), UD Trucks (manufaktur truk besar Jepang), Scania (manufaktur truk besar dan bus Swedia – salah satu merek yang dipakai oleh Transjakarta), Bomag (manufaktur alat-alat berat untuk pembangunan jalan aspal Jerman), dan Tadano (manufaktur crane Jepang nomor satu).

Di tahun 2022, 29.5% pendapatan UNTR dari lini bisnis ini.

2) Kontraktor pertambangan

Melalui PT Pamapersada Nusantara, lini bisnis ini meliputi aspek-aspek produksi tambang seperti: desain tambang, studi kelayakan (feasibility study), konstruksi tambang dan pabrik, pengelolaan limbah, produksi tambang, pengapalan dan pemasaran, perluasan tambang/fasilitas, dan reklamasi lahan.

Beberapa kliennya termasuk: Adaro, Bukit Asam, Indominco Mandiri, Kideco Jaya Agung, dan Kaltim Prima Coal.

Di tahun 2022, 38.3% pendapatan UNTR dari lini bisnis ini.

3) Pertambangan batubara

Melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung, UNTR memiliki konsesi 9 tambang batubara di Kalimantan dan Sumatera, dengan perkiraan cadangan batubara sebanyak 254 juta ton.

Tahun 2022, 25.2% pendapatan UNTR dari lini bisnis ini.

4) Pertambangan emas

Melalui Danusa Tambang Nusantara, UNTR memiliki lahan operasi tambang emas sebesar 479 hektar di Tapanuli Selatan, di Sumatera Utara.

6.2% pendapatan UNTR di tahun 2022 dari lini bisnis ini.

5) Industri konstruksi

Melalui PT Acset Indonusa Tbk. (ACST), UNTR memiliki bisnis konstruksi yang sudah mengerjakan proyek-proyek besar seperti: Mall-mall dan apartemen-apartemen di Jakarta (Pacific Place, Thamrin Nine, Gandaria City, Kasablanka City, dan West Vista Jakarta), Hotel Alila Seminyak di Bali, jalan laying Jakarta-Cikampek II, dan lain-lain.

0.8% pendapatan UNTR di tahun 2022 dari lini bisnis ini.

6) Energi

Melalui 25% saham dari PT Bhumi Jati Power, UNTR telah merampungkan pembangunan sebuah PLTU di Jawa Tengah. Lini bisnis ini belum menghasilkan pendapatan bagi UNTR karena baru beroperasi di September 2022.

Research saham UNTR – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunanfull yearUNTR dari 2009 – 2022. Berikut performa bisnis mereka selama 14 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 17.8% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 26.6% per tahun!
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 11.4% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 8.2 Triliun per tahun. Total FCF selama 14 tahun terakhir di IDR 115.5 Triliun!
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata: 0.49x! Sangat efisien!
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata 0.78x per tahun.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 17% per tahun.
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.67 per tahun.
  9. Cash Current ratio (rasio kas lancar dibanding kewajiban lancar) rata-rata: 0.63x! Sangat sehat. Artinya rata-rata tiap tahunnya UNTR memiliki hutang lancar hanya sebesar 63% dari uang kas yang dimiliki perusahaan. Sangat likuid.
  10. Price earnings ratio(PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 14x. Saat saya melakukan Research ini di bulan Apr 2023, PER UNTR ada di 4.9x. Berarti sekitar 186% lebih murah dari PER historisnya.

Saya lihat PER rata-rata industrinya ada di 13.5x. Berarti PER UNTR, saat saya tulis post ini, 175% lebih murah dari rata-rata industrinya.

  1. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 2.3x. PBV mereka saat post ini saya tulis ada di 1.3x. 83% lebih murah dari PBV historisnya.

    PBV rata-rata industrinya ada di 0.9x. Secara PBV, UNTR lebih mahal dari rata-rata industrinya.

Invest di saham ini?

Saya mencoba untuk menggali informasi lebih dalam lagi saat saya melakukan Research, untuk melihat siapa tahu masih ada “harta karun tersembunyi” di tiap perusahaan yang saya analisa.

Dan untuk UNTR, satu hal ini yang saya dapat:

  1. Saat post ini ditulis, total aset UNTR ada di IDR 137.8 Triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar mereka ada di IDR 112.5 Triliun. Jadi total aset mereka hampir 22% lebih banyak dari “harga” seluruh perusahaannya di pasar saham.

Bagaimana dengan valuasi DCF-nya?

Research saham UNTR – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Hasil valuasi DCF untuk saham UNTR
Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham UNTR
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2022 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2023 – 2027.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, saya pakai 80%. Yaitu, angka rata-rata FCF/Net Profit 2009 – 2022 yang saya “diskon” lebih konservatif.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Sekali lagi, saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya tambah 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%. Rendah supaya lebih konservatif.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik UNTR dari akhir 2023 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 434.2 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.

Nilai IDR 434.2 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham UNTR yang beredar saat ini di 3.7 miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 116,408.

Saat research atas saham ini saya lakukan di bulan April 2023, harga per lembar saham UNTR adalah IDR 30,175. 285% lebih murah dari nilai intrinsiknya!

Kalau dikurangi hutang-hurangnya bagaimana? Nilai intrinsik per lembar saham UNTR ada di IDR 102.745, atau 240% lebih murah dari nilai intrinsiknya! Sangat besar margin of safety di saham ini!

Kesimpulan

Oke, masih mau invest di UNTR, kah, kita?

UNTR merupakan perusahaan yang sangat bagus dengan manajemen yang efisien. Apa saya mau berinvestasi di sini? Jawabannya, iya!

Tetapi karena saat ini saya sedang tidak ada uang tunai lebih untuk membeli saham ini, jadi saya akan memasukan saham ini ke watchlist (daftar saham-saham yang saya perhatikan pergerakannya untuk saya investasikan di waktu dekat) saya dahulu.

Apalagi dengan rata-rata dividen yang dibayarkan sekitar 3.7% dari harga sahamnya per tahun, saham UNTR menjadi semakin menarik untuk dimiliki secara jangka panjang.

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham UNTR. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Juga, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Bila ada yang menarik dan kalian klik, saya berterima-kasih sebelumnya.

Salam investasi,

Ershad

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini dan/atau kunjungi laman Karyakarsa saya untuk kasih tip/beli thesis investasi (analisa investasi secara detil) yang saya buat disana…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Kasih tip / beli thesis investasi buatan Stoxets.com

Kunjungi laman Karyakarsa Stoxets.com

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)