ASII: Analisa Fundamental Saham Perusahaan Produsen Otomotif Terbesar di Indonesia

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham ASII (PT Astra International Tbk.), sebuah perusahaan produsen otomotif terbesar di Indonesia.

Kita semua pasti tahu merek-merek kendaraan otomotif Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, BMW, Lexus, dan sepeda motor Honda. Itu semua produksi ASII.

Pernah dengar Astra Otoparts? Itu adalah bisnis ASII yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan produksi mereka.

Bagaimana dengan Astra Credit Companies? Itu adalah bisnis pembiayaan kredit kendaraan bermotor milik ASII.

Kalau United Tractors (UNTR)? Penyedia mesin konstruksi dan alat berat yang membuat pak Lo Kheng Hong kaya raya? Itu juga perusahaan milik ASII.

Dan jaringan bisnis mereka masih banyak lagi, yang di bawah akan saya bahas lebih lanjut.

Gambar logo ASII
Gambar 1. Logo ASII (Sumber)

Saya akan membahas analisa ASII di bawah nanti dimana saya akan menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest). Saya akan menggunakan metode valuasi standar seperti PER dan PBV dan juga Discounted Cash Flow (DCF).

Seperti biasa, sebelum saya lanjutkan ke analisa saya, akan saya jelaskan lagi bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Lalu, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Analisa saham ASII

Astra International Tbk. (ASII) adalah perusahaan publik yang bisnis utamanya bergerak di bidang produksi, distribusi, dan penjualan kendaraan-kendaraan otomotif. Mereka berdiri di tahun 1957 sebagai perusahaan dagang. Di tahun 1990 mereka menjadi perusahaan publik.

Secara industri, perusahaan ini masuk ke automotive & components (“otomotif & suku cadang”). Saya belum pernah membahas perusahaan-perusahaan di industri ini, jadi ASII adalah yang pertama, tapi pasti bukan yang terakhir…hehe.

Di bawah saya bahas sedikit bisnis-bisnis ASII, baru setelah itu kita akan langsung membahas hasil dari tahap Research saya untuk ASII.

Bisnis-bisnis

Bisnis-bisnis mereka, termasuk komposisi/kontribusinya, adalah:

  • Otomotif

Perusahaan ini memproduksi, merakit, menyalurkan, dan memiliki jaringan dealer untuk Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, UD Trucks, dan sepeda motor Honda. Mereka juga memproduksi dan merupakan retailer dari mobil BMW dan Lexus. ASII juga memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan produksi mereka melalui Astra Otoparts.

Lini bisnis ini memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan ASII sebesar 38%.

  • Jasa Keuangan

ASII memiliki usaha pembiayaan kepemilikan produk-produk mobil, motor, dan alat berat melalui Federal International Finance (FIFGROUP), Toyota Astra Financial Services (TAFS), Surya Artha Nusantara Finance, dan Komatsu Astra Finance.

ASII juga memiliki bisnis asuransi jiwa (Astra Life) dan umum (Asuransi Astra).

Lini bisnis ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan ASII sebesar 12%.

  • Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, & Energi

Selain UNTR, dalam lini bisnis ini juga ada kontraktor penambangan (Pamapersada Nusantara), pertambangan batu bara (Tuah Turangga Agung), dan konstruksi (PT Acset Indonusa Tbk./ACST).

Lini bisnis ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan ASII sebesar 34%.

  • Agribisnis

Melalui PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), yang bergerak di perkebunan kelapa sawit yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan ASII sebesar 10.57%.

  • Infrastruktur dan Logistik

Melalui ASTRA Infra (Astra Tol Nusantara dan Astra Nusa Perdana), ASII memiliki usaha pembangunan dan pengelolaan jalan tol, dan juga pelabuhan laut. Dan melalui Serasi Autoraya, ASII memiliki usasa jasa transportasi dan logistik.

Bisnis ini memberikan kontribusi terhadap pendapatan ASII sebesar 3%.

  • Teknologi Informasi

ASII juga memiliki PT Astra Graphia Tbk., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang document solutions (printing untuk perkantoran), digital services (solusi teknologi informasi), dan office services (perlengkapan dan alat tulis kantor, dan dokumentasi).

Bisinis ini memberikan kontribusi sebesar 2%.

  • Properti

Dari Astra Modern Land, ASII memiliki proyek-proyek pembangunan dan pengelolaan kota mandiri yang bernama “Asya” di Jakarta Garden City, Jakarta Timur.

Dan ini memberikan kontribusi sebesar 0.43%.

Research saham ASII – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan ASII dari 2010 – 2020. Berikut performa bisnis mereka selama hampir 11 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 6.57% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 8.59% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 11% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 10.7 Triliun per tahun! Total FCF selama kurang lebih 11 tahun terakhir di IDR 117.9 Triliun! Tinggi sekali ini.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata ASII di 0.64x. Tidak tinggi, cukup bagus.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata di 0.8 per tahun. Sangat efisien.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 18.3% per tahun! Sangat bagus!
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: cukup tinggi di 0.9 per tahun. Saya rasa cukup wajar untuk industri otomotif yang bahan dasarnya bisa dari ratusan supplier.
  1. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 13.75x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan April 2021, PER ASII ada di 11.06x. Lebih murah hampir 20% dari PER historisnya.

    Lalu saat itu saya lihat PER rata-rata industrinya di 7.95x, berarti PER ASII saat itu lebih mahal 39% dari rata-rata industrinya.

    Dan selama 11 tahun terakhir, kisaran PER ASII ada di kisaran di 10x – 18.3x. Berarti, PER ASII saat ini tergolong murah.

  2. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 2.53x. Waktu itu PBV ASII ada di 1.05x. Lalu, PBV rata-rata industri saat itu di kisaran 1.14x, berarti harga PBV ASII saat itu lebih murah 58% dan hampir 8% dari rata-rata masing-masing nilai historis dan juga industrinya. Menarik juga.

Invest di saham ASII?

Menurut saya, performa bisnis ASII amat bagus, dan dari sisi valuasi PER dan PBV sepertinya ada “potensi” di sini.

Saya lalu menggali lebih dalam lagi, untuk melihat apakah ada “harta karun tersembunyi” di saham ini:

  1. Revenue (pendapatan) mereka memang tidak lebih besar dari kapitalisasi pasar. Tetapi pendapatan mereka itu sekitar 85% dari kapitalisasi pasarnya. Di tahun 2017, saat harga saham ASII di IDR 8,300, pendapatan mereka “hanya” di 61% dari kapitalisasi pasarnya. Menarik juga.
  2. Total Asset mereka 39% lebih besar dari harga pasarnya! Istilahnya kita beli rumah seharga IDR 1 Milyar, pas serah terima kunci rumah di balik pintu ada uang IDR 390 juta. Masuk akal, kah?
  3. Dividend Yield (persentase dividen dibanding harga saham) ASII rata-rata di 2.74%. Cukup, lah, untuk menutup inflasi.
  4. Current Ratio (rasio perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar) ASII rata-rata di 1.31x! Tahun 2020 bahkan ada di 1.54x! Perusahaan ini amat likuid.

Bagaimana dengan valuasinya secara DCF? Mari kita lihat.

Research saham ASII – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar hasil valuasi DCF untuk ASII. Dengan fair value di IDR 10,947, ada margin of safety sebesar 115.70% di harga saham IDR 5,075, saat post ini ditulis di pertengahan April 2021.
Gambar 2. Hasil valuasi DCF untuk saham ASII
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2016 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2025.
  2. Angka FCF/Net Profit yang saya pakai adalah 9.17%. Ini adalah angka FCF/Net Profit terkecil mereka,tahun 2019 sebesar 27.5%, yang saya bagi 3 supaya lebih konservatif perhitungannya.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Sekali lagi, saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik ASII dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 433 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.

Nilai IDR 433T itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham ASII yang beredar saat ini di 40.4 milyar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 10,947.

Saat post ini ditulis di bulan April 2021, nilai per lembar ASII adalah IDR 5,075. Ada 115.7% margin of safety di sini! Menarik sekali!

Kesimpulan

Ini adalah perusahaan yang sangat bagus dengan performa bisnis yang terbukti selama 64 tahun beroperasi di Indonesia.

Kesimpulan saya adalah, saya pribadi mau berinvestasi di sini, bila ada uang lebih, karena valuasi DCF yang sangat menarik, dengan margin of safety yang besar dan juga kinerja bisnis yang amat bagus.

Meski sekarang saya baru akan memasukan ASII ke watchlist di aplikasi broker saya dulu, karena saya masih ingin fokus di portofolio saya. Perusahaan ini tetap merupakan perusahaan bagus yang, menurut saya, sedang murah harga saham dibanding nilai wajarnya.

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham ASII ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Oke, mungkin kali ini sampai situ saja, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

2 thoughts on “ASII: Analisa Fundamental Saham Perusahaan Produsen Otomotif Terbesar di Indonesia”

  1. Thanks for your marvelous posting! I really enjoyed reading it, you’re a great author.
    I will be sure to bookmark your blog and will come back very soon. I want to encourage you to ultimately
    continue your great writing, have a nice holiday weekend!

  2. Admiring the time and effort you put into your blog and detailed information you offer.

    It’s nice to come across a blog every once in a while
    that isn’t the same unwanted rehashed material. Excellent read!
    I’ve saved your site and I’m including your RSS feeds to my Google account.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)