SMDR: Analisa Fundamental Samudera Indonesia Tbk.

Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com
Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental SMDR (PT Samudera Indonesia Tbk.). Salah satu pionir perusahaan transportasi kargo dan logistik Indonesia.

Logo SMDR
Gambar 1. Logo SMDR

Sebelum kita bahas saham SMDR ini lebih lanjut, saya sebutkan lagi kalau saya akan menganalisa saham ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest), dimana saya akan menggunakan metode valuasi standar, seperti PER dan PBV, dan metode valuasi yang lebih mendalam, seperti Discounted Cash Flow (DCF).

Lalu saya juga mau menyebutkan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Terakhir, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000, bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5, bukan 1,5, dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR, bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Sekarang, mari kita analisa saham SMDR ini!

Analisa saham SMDR

SMDR (PT Samudera Indonesia Tbk.) adalah perusahaan transportasi kargo dan logistik terpadu yang didirikan tahun 1964. Awal mulanya SMDR dimulai dari tahun 1950an dengan bisnis keagenan kapal yang dirintis oleh pendiri SMDR, Bapak Soedarpo Sastrosatomo. SMDR memiliki 5 lini bisnis: Samudera Shipping, Samudera Logistics, Samudera Ports, Samudera Property, dan Samudera Services yang didukung oleh 6,000 karyawan, 150+ anak perusahaan, dan kantor di berbagai wilayah di Indonesia dan Asia.

SMDR pertama kali berdiri di tahun 1964 dengan nama PT Perusahaan Pelayaran Samudera oleh Bapak Soedarpo Sastrosatomo. Mereka memulai pelayaran antarpulau di Indonesia pada tahun 1967. Pada tahun 1993, SMDR mendirikan Samudera Shipping Line di Singapura, yang berlanjut IPO pada tahun 1997. Di tahun 1999 mereka melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia saat ini). Secara industri mereka masuk ke Logistics & Deliveries.

SMDR dimiliki oleh PT Samudera Indonesia Tangguh (57.98%, perusahaan induk dari SMDR), PT Ngrumat Bondo Utomo (14.36%, perusahaan holding milik keluarga Soedarpo Sastrosatomo, Masli Mulia (0.2%, Komisaris), Bani Maulana Mulia (0.4%, Direktur Utama), dan Masyarakat (27.06%). Terlihat kalau keluarga pendiri dan manajemen SMDR, masih memiliki saham SMDR secara langsung dan tidak langsung. This is a good sign.

Gambar 2. Struktur kepemilikan SMDR

Oke, bagaimana dengan komposisi bisnis-bisnis mereka? Mari kita lihat.

Bisnis SMDR

Gambar 3. Bisnis-bisnis SMDR

SMDR memiliki kantor pusat di Jakarta dengan aktifitas bisnis di 73 kota di Indonesia dan 14 negara asing. Semua aktifitas bisnis mereka dilakukan oleh 50 anak perusahaan langsung. Mereka memiliki bisnis transportasi / logistik yang terintegrasi. SMDR memiliki 35 armada pelayaran peti kemas, 12 oil/chemical tanker, 2 LPG tanker, 3 kapal dry bulk, 1 kapal pollution control, 1 kapal tug & barge, dan juga armada kendaraan darat.

Bisnis-bisnis mereka, termasuk komposisi/kontribusinya, adalah:

  1. Samudera Shipping

Sepanjang tahun 2021, pendapatan dari lini bisnis Samudera Shipping ini total ada di USD 555.5 Juta. Naik 50% dari tahun 2020 di USD 370.4 Juta. Lini bisnis ini berkontribusi 79.3% dari total pendapatan SMDR di tahun 2021. Di tahun 2021, laba lini bisnis ini ada di USD 125.9 Juta.

  1. Samudera Logistics

Sepanjang tahun 2021, pendapatan dari lini bisnis Samudera Logistics ini total ada di USD 88.3 Juta. Naik 4.6% dari tahun 2020 di USD 84.4 Juta. Lini bisnis ini berkontribusi 12.6% dari total pendapatan SMDR di tahun 2021. Di tahun 2021, lini bisnis ini rugi USD -400 Ribu.

  1. Samudera Ports

Sepanjang tahun 2021, pendapatan dari lini bisnis Samudera Ports ini total ada di USD 49.1 Juta. Turun sedikit dari USD 49.5 Juta tahun 2020. Di tahun 2021, lini bisnis ini mencetak laba USD 4.8 Juta, naik hampir 140% dari tahun 2020 di USD 2 Juta.

  1. Samudera Property

Sepanjang tahun 2021, pendapatan dari lini bisnis Samudera Property ini total ada di USD 3.7 Juta dan lini bisnis ini mencetak laba sebesar USD 200 Ribu.

  1. Samudera Services

Sepanjang tahun 2021, pendapatan dari lini bisnis Samudera Services ini total ada di USD 7.7 Juta, naik 32.4% dari tahun 2020, dan lini bisnis ini mencetak laba sebesar USD 300 Ribu.

Nah, dari segi pendapatan, seperti ini pembagian masing-masing segmen:

 Sumber pendapatan SMDR tahun 2021
Gambar 4. Sumber pendapatan SMDR tahun 2021

Kami menggunakan angka tahun 2021 karena belum ada angka full year untuk tahun 2022 lalu. Dari sini tapi kita tetap bisa dapat gambaran segmen mana yang paling signifikan dari keseluruhan bisnis-bisnis SMDR.

Nah, kalau kita bahas pendapatan mereka dari tahun 2018 – 2021 pendapatan SMDR naik total 56.2%, atau 11.2% per tahunnya. Dan, dari tahun 2020 – 2021, ada kenaikan pendapatan 37.1%. Di tahun 2022 lalu, prediksi konservatif kami melihat pendapatan SMDR akan naik sebesar 31% dari tahun 2021.

Gambar 5. Pendapatan SMDR 5 tahun terakhir + ekspektasi tahun 2022

Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk SMDR di bawah ini.

Research – Valuasi PER dan PBV

Data dalam tabel di bawah diambil dari Laporan Tahunan (dan Keuangan) selama sebelas tahun kebelakang (dari tahun 2013 – 3Q2022). Data finansial dari Laporan Keuangan 3Q2022 kami setahunkan (“annualized”), jadi hanya merupakan angka prediksi.

Berikut performa bisnis mereka selama jangka waktu tersebut:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: naik 5% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: naik 546.5% per tahun. Ini tinggi karena ada fluktuasi yang sangat tajam di tahun 2018 – 3Q2022. Angka mediannya di 7.7%.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 5.1% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata USD 60.8 Juta per tahun. Total FCF kumulatif SMDR ada di sekitar USD 608.3 Juta.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata SMDR itu positif di 0.48x.
  6. FCF/Net Profit ratio (rasio FCF dibandingkan laba) rata-rata: 323%. Mediannya di 120%.
  7. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: sehat di 0.83x per tahun.
  8. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 7.9% per tahun.
  9. ROIC (Return on Invested Capital, atau “Imbal Hasil dari Uang Kas yang Diinvestasikan”) Untuk lebih jelasnya bisa baca blog post kami disini.

Rata-rata ROIC SMDR adalah 6.5%. Dengan rata-rata dalam 5 tahun penuh terakhir di 2.1% (2017 – 2021).

  1. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 1x per tahun.
  1. Price earnings ratio(PER, rasio harga saham dibanding laba) median: 5x. Tetapi saat kami melakukan Research ini di bulan Maret 2023, PER SMDR ada di 1.6x. Itu 205% lebih murah dari PER historisnya. Kami memakai angka median karena angka rata-ratanya ada fluktuasi yang tajam. Lalu, dengan PER industrinya di 14.3x, harga PER SMDR saat ini juga768% lebih murahdari rata-rata industrinya!
  2. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) median: 0.24x. PBV SMDR saat ini ada di 0.76x. Berarti itu 69% lebih mahal dari PBV historisnya. Tapi, dengan PBV rata-rata industri saat ini ada di 1.1x, berarti PBV SMDR saat ini 47% lebih murahdari rata-rata industrinya.

Invest di saham SMDR?

Nah, seperti biasa, saya selalu mencoba untuk menggali informasi lebih dalam lagi saat saya melakukan Research, untuk melihat siapa tahu masih ada “harta karun tersembunyi” di tiap perusahaan yang saya analisa.

Dan untuk ini, ada beberapa hal di bawah yang saya dapat:

  1. Cash SMDR ada di IDR 6 Triliun, dan kapitalisasi pasar SMDR, saat thesis ini ditulis, ada di IDR 6.87 Triliun. Itu berarti uang kas SMDR sebesar 89% dari kapitalisasi pasarnya. Kasarnya, kalau kita beli seluruh perusahaan SMDR sebesar IDR 6.87 Triliun, kita langsung dapat cash back 89%. Masuk akal, kah?
  2. Cash + Equivalents + Inventories + Property + Fixed assets SMDR ada di IDR 9.5 Triliun. Itu berarti hampir 39% lebih besar dari kapitalisasi pasarnya.
  3. Total asset minus Goodwill SMDR ada di IDR 16.7 Triliun. Itu berarti 144% lebih besar dari kapitalisasi pasarnya.
  4. Current assets (aset lancar) SMDR ada di IDR 9.7 Triliun. Itu 42.3% lebih tinggi dari kapitalisasi pasarnya.
  1. EPS (Earnings per share, laba bersih per lembar saham) SMDR dari tahun 2013 – 3Q2022 itu naik 1,334%. Atau 133.4% per tahun. EPS yang naik akan membuat harga saham naik, bila kinerja perusahaannya bagus, itu sudah hampir dapat dipastikan. Begitu juga sebaliknya tapi.
Gambar 6. Pergerakan harga saham SMDR mengikuti EPS-nya

Nah, “harta karun”nya banyak dan sangat menarik! Lalu, analisa DCF untuk saham ini bagaimana?

Research – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Hasil valuasi DCF untuk saham SMDR
Gambar 7. Hasil valuasi DCF untuk saham SMDR
  1. Kami menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2021 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2022 – 2027.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, kami pakai 100%. Yaitu, angka FCF/Net Profit median dari tahun 2013 – 3Q2022 yang kami “diskon” untuk lebih konservatif.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Itu kami pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan kami tambah 0.5% untuk lebih konservatif.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), kami pakai 3% saja. Angka yang lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama sepuluh tahun terakhir, atau sekitar 5.7%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik SMDR dari akhir 2022 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 20.5 Triliun.

Nilai IDR 20.5 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham SMDR yang beredar saat ini di 16.37 miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 1,252.

Saat research atas saham ini dilakukan di Maret 2023, harga per lembar saham SMDR adalah IDR 420, atau 198% lebih MURAH dari nilai intrinsiknya.

Bahkan, setelah dikurangi hutang-hurangnya, nilai intrinsik per lembar saham SMDR hanya menjadi IDR 783, atau masih 86.3% lebih MURAH dari nilai intrinsiknya.

Kesimpulan

Oke, invest di SMDR, kah, kita?

SMDR adalah perusahaan dengan performa bisnis yang bagus dan saat thesis ini dibuat harga sahamnya sedang cukup murah. Apakah ini salah satu contoh perusahaan yang Warren Buffett sebut sebagai “wonderful company”? Let’s see.

Sekilas memang terlihat kalau rata-rata ROE-nya kurang impressive di 7.9% dan ROIC-nya di 6.5%. Tapi dalam lima tahun terakhir (2018 – 3Q2022), rata-rata ROE dan ROIC-nya masing-masing di 11.9% dan 7.3%. Ini berarti ada peningkatan. Selain itu, FCF mereka selalu positif dalam sepuluh tahun terakhir, kecuali di tahun 2018. Dengan owner’s earnings ratio rata-rata yang sangat sehat di 0.48x.

Memang DER rata-rata mereka tinggi di 1x, tapi kami rasa itu wajar untuk perusahaan yang perkapalan yang memiliki aset-aset mahal. Kami tidak khawatir soal hal ini karena performa bisnis SMDR sangat sehat. Secara rata-rata dalam sepuluh tahun terakhir, revenue mereka 7x lebih tinggi dari market cap-nya.

SMDR memiliki “moat” sebagai, salah satu pemain lama di industri transportasi perkapalan di Indonesia. Mereka sudah lama dekat dengan Pemerintah Indonesia, hubungan ini memudahkan mereka mendapatkan kontrak-kontrak dengan perusahaan-perusahaan BUMN untuk jangka panjang (25 – 50 tahun).

Jadi, dari valuasi kami, harga wajar saham SMDR ada di antara IDR 780 – 1,280 per lembarnya. Dengan harga saham mereka saat thesis report ini dibuat ada di IDR 420 per lembar, maka margin of safety yang ditawarkan SMDR saat ini sangat menarik.

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham SMDR ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini dan/atau kunjungi laman Karyakarsa saya untuk kasih tip/beli thesis investasi (analisa investasi secara detil) yang saya buat disana…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Kasih tip / beli thesis investasi buatan Stoxets.com

Kunjungi laman Karyakarsa Stoxets.com

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)