Saham ADRO: Analisa Fundamental Adaro Energy Full Year 2022

Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com

Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com


Halo, saya Ershad, pemilik dari blog Stoxets.com ini dan di post kali ini saya ingin membuat update untuk analisa fundamental saham ADRO (PT Adaro Energy Tbk.). Salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia.

Saya terakhir kali membahas saham ADRO itu di bulan Oktober 2020 lalu, saat saya membandingkan ITMG (PT Indo Tambangraya Megah Tbk.) dan ADRO, dan waktu itu, di harga saat itu (IDR 1,220 per lembar) dengan PER dan PBV-nya yang “murah”, saya lebih merekomendasikan saham ITMG untuk diinvestasikan (investasi, ya, bukan trading…hehehe). Karena waktu itu PER ITMG lebih rendah, manajemennya terlihat lebih efisien (DER rendah, ROE tinggi, dll), dan yield dividen yang lebih tinggi.

Lalu, bagaimana dengan sekarang? Apakah masih layak dibeli?

Itu yang akan kita bahas di post ini. Tapi yang jelas, siapapun yang waktu itu membeli saham ADRO, dia sudah untung 143% di saham ADRO saat ini (saat post ini ditulis, harga saham ADRO per lembarnya di IDR 2,970)…hehehe.

Nah, sebelum kita bahas saham ADRO lebih lanjut, saya sebutkan lagi kalau saya akan menganalisa saham ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest), dimana saya akan menggunakan metode valuasi standar, seperti PER dan PBV, dan metode valuasi yang lebih mendalam, seperti Discounted Cash Flow (DCF).

Lalu saya juga mau menyebutkan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Terakhir, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Sekarang, mari kita analisa saham ini!

Analisa saham ADRO

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) adalah perusahaan pertambangan batubara dan energi yang terintegrasi secara vertikal. Dalam kata lain, ADRO memiliki kapabilitas bisnis dari tambang sampai pembangkit listrik. ADRO pertama kali berdiri di tahun 1982 sebagai perusahaan tambang milik Pemerintah Spanyol, Enadimsa, yang diambil alih oleh konsortium gabungan dari perusahaan-perusahaan Australia dan Indonesia di tahun 1989. Mereka IPO di tahun 2008 dan secara industri ADRO masuk ke Oil, Gas & Coal.

ADRO dimiliki oleh PT Adaro Strategic Investments (43.91%, perusahaan holding ADRO milik keluarga Rachmat, keluarga Thohir, keluarga Subianto, Edwin Soeryadjaya, dan Sandiaga Uno), Garibaldi Thohir (6.18%, Presiden Direktur ADRO), Edwin Soeryadjaya (3.29%, Presiden Komisaris), Theodore Permadi Rachmat (2.54%, Wakil Presiden Komisaris), Arini Saraswaty Subianto (0.25%, Komisaris), Christian Ariano Rachmat (0.05%, Wakil Presiden Direktur), Julius Aslan (0.04%, Direktur dan Chief HRGA-IT), Chia Ah Hoo (0.03%, Direktur dan COO), Masyarakat (40.58%), dan saham treasuri (3.13%). Terlihat kalau para manajemen ADRO (Board of Commissioners dan Board of Directors) memiliki saham ADRO secara langsung dan tidak langsung. This is a good sign.

Let’s check out their financials!

Research saham ADRO – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan full year ADRO dari 2009 – 2022. Berikut performa bisnis mereka selama 14 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 21.4% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 69.4% per tahun!
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 13.6% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata USD 666.9 Juta per tahun. Total FCF selama 14 tahun terakhir di USD 9.3 Miliar!
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata: 0.4x! Sangat efisien!
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata 0.68x per tahun.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 14.6% per tahun.
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.9x per tahun.
  9. Price earnings ratio(PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 10.5x. Saat saya melakukan Research ini di bulan Apr 2023, PER ADRO ada di 2x. Berarti sekitar 423% lebih murah dari PER historisnya.

Saya lihat PER rata-rata industrinya ada di 6x. Berarti PER ADRO, saat saya tulis post ini, 201% lebih murah dari rata-rata industrinya.

  1. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 1.3x. PBV mereka saat post ini saya tulis ada di 0.8x. 44% lebih murah dari PBV historisnya.

    PBV rata-rata industrinya ada di 0.9x. Secara PBV, ADRO lebih murah 30% dari rata-rata industrinya.

Invest di saham ini?

Saya mencoba untuk menggali informasi lebih dalam lagi saat saya melakukan Research, untuk melihat siapa tahu masih ada “harta karun tersembunyi” di tiap perusahaan yang saya analisa.

Dan untuk ADRO, beberapa hal ini yang saya dapat:

  1. Uang kas ADRO ada di IDR 62.6 Triliun, dan kapitalisasi pasar ADRO, saat saya riset, ada di IDR 87.3 Triliun. Itu setara dengan 72% dari kapitalisasi pasarnya.
  2. Cash/Equivalents + Inventories + Mining Properties + Fixed Assets ADRO ada di IDR 104.7 Triliun. Itu berarti 120% dari kapitalisasi pasarnya.
  3. Total asset (tanpa Goodwill) ADRO ada di IDR 154 Triliun. Itu berarti 176% dari kapitalisasi pasarnya!

Bagaimana dengan valuasi DCF-nya?

Research saham ADRO – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Hasil valuasi DCF untuk saham ADRO
Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham ADRO
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2022 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2023 – 2027.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, saya pakai 80%. Yaitu, angka rata-rata FCF/Net Profit 2009 – 2022 yang saya “diskon” lebih konservatif.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Sekali lagi, saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya tambah 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2%. Rendah supaya lebih konservatif.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik ADRO dari akhir 2023 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 649.9 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.

Nilai IDR 649.9 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham ADRO yang beredar saat ini di 31.9 miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 20,320.

Saat research atas saham ini saya lakukan di bulan April 2023, harga per lembar saham ADRO adalah IDR 2,730. 644% lebih murah dari nilai intrinsiknya!

Kalau dikurangi hutang-hurangnya bagaimana? Nilai intrinsik per lembar saham ADRO ada di IDR 18,271, atau 569% lebih murah dari nilai intrinsiknya! Sangat besar margin of safety di saham ini!

Kesimpulan

Oke, masih mau invest di ADRO, kah, kita?

ADRO saat ini sudah menjadi perusahaan energy end-to-end. Yang kami lihat, ADRO yang memiliki planning (roadmap) untuk beberapa tahun ke depan. ADRO berencana membangun aluminium smelter berkapasitas 1.5 juta ton secara bertahap sampai tahun 2029. Tahap pertama dan kedua, dengan kapasitas masing-masing 500 ribu ton, untuk rampung di tahun 2025 dan 2026; lalu tahap ketiga dengan kapasitas 500 ribu ton juga, untuk rampung di tahun 2029 dengan pasokan listrik dari PLTA baru.

Lalu dengan commodity super cycle yang sepertinya sudah mulai berjalan lagi, ini akan mendorong harga batubara, dan sahamnya, semakin tinggi. Jadi jawabannya: ya!

Tetapi karena saat ini saya sedang tidak ada uang tunai lebih untuk membeli saham ini, jadi saya akan memasukan saham ini ke watchlist (daftar saham-saham yang saya perhatikan pergerakannya untuk saya investasikan di waktu dekat) saya dahulu.

Apalagi dengan rata-rata dividen yang dibayarkan sekitar 5.4% dari harga sahamnya per tahun, saham ADRO menjadi semakin menarik untuk dimiliki secara jangka panjang.

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham ADRO. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Juga, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Bila ada yang menarik dan kalian klik, saya berterima-kasih sebelumnya.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini dan/atau kunjungi laman Karyakarsa saya untuk kasih tip/beli thesis investasi (analisa investasi secara detil) yang saya buat disana…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Kasih tip / beli thesis investasi buatan Stoxets.com

Kunjungi laman Karyakarsa Stoxets.com

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)