Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong: Warren Buffett-nya Indonesia

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com ini. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya ini. Post kali ini cukup spesial, menurut saya, karena saya ingin membahas suatu tokoh value investing paling legendaris di Indonesia, yang memang sudah terbukti metode investasinya dan juga sering saya singgung dalam tulisan-tulisan saya. Beliau adalah pak Lo Kheng Hong (kadang saya singkat sebagai “LKH”), yang bisa dibilang sebagai investor value investing paling sukses di Indonesia – yang ditaksir kekayaannya sekitar IDR 2.5 Triliun (sekarang pasti sudah lebih, masa dari tahun 2012 harta beliau tidak naik-naik…hehehe).

Mungkin banyak dari teman-teman yang sudah tahu siapa pak Lo Kheng Hong itu. Tapi bagi yang baru di dunia investasi saham, dan belum tahu siapa pak LKH itu, pasti akan gembira sekali saat kalian membaca post ini. (Saya pertama kali tahu beliau amat sangat gembira sekali, nanti akan saya kasih tahu kenapa).

Gambar sosok pak Lo Kheng Hong.
Gambar 1. Sosok pak Lo Kheng Hong (Sumber)

Nah, jadi saya akan membagi pembahasan mengenai pak LKH ini dalam beberapa topik: latar belakang, metode investasi, saham-saham yang membuat beliau kaya raya, dan terakhir, kepemilikan saham-saham beliau sekarang – yang kita tahu.

Tetapi, sebelum kita lanjut, saya mau mengulang apa yang saya sudah bilang dari awal saya memulai blog ini mengenai cara saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5. Jangan bingung, ya.

Latar Belakang Lo Kheng Hong

Pak Lo Kheng Hong lahir di Jakarta pada tahun 1959 dari keluarga berkekurangan. Ayahnya berasal dari Pontianak yang merantau ke Jakarta dan “hanya” merupakan pegawai di sebuat toko, yang rumahnya selalu terkena banjir bila sedang hujan saat itu.

Setelah lulus SMA, beliau bekerja di Overseas Express Bank (OEB) sebagai karyawan tata usaha. Di tahun 1979, beliau mulai kuliah malam di Universitas Nasional jurusan Sastra Inggris – yang pada waktu itu universitasnya bahkan belum memiliki gedung kampus sendiri.

Pada tahun 1989, di usia genap 30 tahun, beliau baru memulai untuk berinvestasi di saham. Dengan gaji pas-pasan, sekitar IDR 20,700 per bulan (sekitar IDR 750,000 di tahun 2021!), beliau mulai menabung gajinya untuk dibelikan saham. Saat itu beliau membeli saham PT Gajah Surya Multi Finance yang baru IPO. Tidak lama, saham tersebut turun drastis dan beliau mengalami kerugian.

Setelah bekerja selama 11 tahun di Bank OEB, sebelum pindah ke bank lain dengan gaji terakhir di IDR 350,000 per bulan (sekitar IDR 4,800,000 di tahun 2021), di tahun 1990. Beliau pindah ke bank yang bernama Bank Ekonomi (tahun 2009, bank ini diakuisisi oleh Bank HSBC), di bagian pemasaran. Beliau mendapatkan gaji sebesar IDR 1,050,000 per bulan (sekitar IDR 13,700,000 di tahun 2021).

Setahun kemudian, di tahun 1991, beliau dipromosikan menjadi Kepala Cabang. Tidak ada data yang menyebutkan berapa gaji beliau saat itu, tetapi anggap lah 2x dari gajinya sebagai staff pemasaran, yaitu IDR 2,100,000 per bulan. Itu sekitar IDR 25,000,000 di tahun 2021 kalau kita hitung dengan inflasi. Angka yang masuk akal, sih.

Kebanyakan dari kenaikan-kenaikan gaji beliau diinvestasikan ke saham dan pak Lo Kheng Hong tetap hidup hemat. Di tahun 1996, tepat 17 tahun beliau meniti karir dan 7 tahun berinvestasi di dunia saham, beliau memutuskan untuk menjadi “a full-time investor”.

Bagaimana metode investasi beliau? Mari kita lihat.

Metode Investasi Lo Kheng Hong

Dalam setiap wawancara dan presentasi-presentasi yang pak Lo Kheng Hong berikan, beliau selalu mengulang hal-hal di bawah ini dalam memilih saham. Berikut ringkasan yang saya ambil, dan ringkas, dari artikel di situs Finansialku, dari banyak artikel, menurut saya ini yang paling lengkap dan jelas:

1) Perusahaan harus dikelola manajemen yang baik

Beliau selalu bilang manajemen harus jujur, profesional, berintegritas, dan tidak korupsi. Harus ada sebuah Good Corporate Governance (“Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”) di perusahaan yang beliau investasikan.

2) Lihat prospek perusahaan kedepannya

Bisakah perusahaan mempertahankan kinerjanya untuk 5 atau 10 tahun ke depan? Bagaimana kita tahu? Lihat rekam jejak bisnisnya dalam 5 atau 10 tahun ke belakang.

3) Cari perusahaan yang labanya besar melalui rasio Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE)

NPM yang bagus berapa? Tidak ada angka yang mutlak, harus dibandingkan dengan industrinya.

ROE yang bagus berapa? Biasanya di atas 15% (3x dari bunga deposito) itu sudah bagus.

Kalau kalian lihat kedua angka rasio-rasio di atas lebih dari 20%…sikat! (setelah Research lebih jauh pastinya…hehehe)

4) Pilih perusahaan yang labanya tumbuh terus

Lihat laba bersih setahun (“net profit for the year”). Bila tumbuh terus itu bagus sekali.

5) Lihat PER dan PBV perusahaannya

Untuk PER dan PBV, bandingkan dengan saingannya dan bandingkan dengan rata-rata industri atau sektornya. Cari yang murah dengan catatan, syarat-syarat di atas, nomor 1 – 4, sudah terpenuhi.

Bagaimana cara melakukan dari nomor 1 – 5 di atas? Bisa lihat post saya mengenai metode investasi saya, metode SRRI (Screen, Review, Research, and Invest).

Lalu, apa lagi prinsip-prinsip investasi beliau? Bisa ditambah hal-hal berikut:

6) Sabar. Kalau perlu tidur saja sambil menunggu sahamnya tumbuh

Beliau berorientasi jangka panjang. Pak LKH selalu menerapkan prinsip “beli dan lupakan”. Tidak ada sejarah saham beliau baru naik 10 – 20% lalu beliau take profit, atau ambil keuntungan dengan menjual.

Beliau hanya menjual bila ada saham yang lebih bagus dan beliau ingin membelinya. (Tetapi di tahun 2004, beliau menjual saham PT United Tractor Tbk (UNTR) karena sudah naik 5,900%, atau 59 kali lipat!).

7) Hidup hemat

Beliau selalu hidup secara hemat. Beliau pernah berkata: “Beli mobil cukup yang seharga sepeda motor, yang penting jalannya maju”.

Pak Lo Kheng Hong juga tidak memiliki hutang dan semua properti yang beliau miliki dibeli dengan uang tunai. Nilai dari properti-properti pak Lo Kheng Hong hanya 1% dari total aset-asetnya.

8) Fokus dan banyak membaca

Semua, paling tidak mayoritas, aset beliau berbentuk saham. Beliau tidak memiliki emas sebagai investasi, mata uang asing sebagai investasi, ataupun uang dalam jumlah besar di bank.

Di ceramah-ceramahnya pak Lo Kheng Hong sering bilang kalau beliau selalu berdoa supaya Indonesia damai terus, ekonomi tumbuh terus, dan supaya pasar saham bisa naik terus. Karena menurut beliau, orang-orang yang berinvestasi di mata uang asing hanya bisa profit kalau ekonomi Indonesia turun (dan nilai tukar mata uang Rupiah turun). Yah…tidak salah, sih.

Setiap hari beliau selalu melakukan apa yang beliau sebut sebagai “RTI”, yaitu reading, thinking, and investing. Pak LKH kesehariannya selalu membaca 4 koran berbeda dan laporan-laporan keuangan perusahaan-perusahaan publik di Indonesia.

Pak LKH juga memiliki koleksi 40 buku lebih mengenai Warren Buffett. Beberapa sudah beliau baca 4 – 5 kali.

Nah! Apa saja saham-saham yang berhasil membuat pak LKH kaya raya? Mari kita lihat.

Saham-saham Yang Membuat Lo Kheng Hong Kaya Raya

Berikut, beberapa saham-saham yang telah membuat pak Lo Kheng Hong kaya raya. Saya dapatkan daftar saham-saham ini dari beberapa sumber, ada yang lengkap dengan jumlah lembar kepemilikan saham (artinya, bisa dihitung dalam Rupiah berapa keuntungan yang pak LKH dapatkan) dan ada juga yang hanya memberikan persentase kenaikannya.

Apapun itu, saham-saham ini, lah, yang telah mengkonfirmasikan status pak Lo Kheng Hong sebagai “Warren Buffett-nya Indonesia”.

Nama PerusahaanKode SahamJumlah Lembar Saham DimilikiHarga Beli per Lembar (IDR)Harga Jual per Lembar (IDR)PeriodeKeuntungan (%)Keuntungan (IDR) 
PT Rig Tenders TbkRIGStidak tersedia8001,3501993 – 199369%tidak tersediaSumber
PT United Tractor TbkUNTR6,000,00025015,0001998 – 20045900%88,500,000,000Sumber
PT Timah (Persero) TbkTINS24,000,0002902,9002002 – 2004900%62,640,000,000Sumber
PT Multibreeder Adirama Indonesia TbkMBAI6,200,00025031,5002005 – 201112500%193,750,000,000Sumber
PT Bumi Resources TbkBUMI1,000,000,000505002012 – 2017900%450,000,000,000Sumber
PT Polychem Indonesia TbkADMGtidak tersedia2006002008 – 2011200%tidak tersediaSumber
PT Panin Finansial TbkPNLFtidak tersedia1002602011 – 2013160%tidak tersediaSumber

Terus terang saya tidak tahu seberapa akurat angka-angka fantastis di atas, tetapi paling tidak untuk saham-saham yang ada angka-angka di kolom “Jumlah Lembar Saham Dimiliki”, kemungkinan besar itu akurat. Karena bila jumlah kepemilikan saham kita di atas 5%, itu wajib masuk ke laporan keuangan/tahunan perusahaan yang kita miliki itu. Jadi mudah untuk di cross check. Contoh:

Gambar kepemilikan Lo Kheng Hong di saham MBAI di tahun 2010 sebesar 8.29% dari total saham beredar.
Gambar 2. Lo Kheng Hong memiliki 8.29% dari jumlah saham beredar MBAI di tahun 2010 (Sumber)

Dan kenapa saya bilang “fantastis”? Karena kalau dihitung, imbal balik investasi pak LKH per tahunnya (“annual rate of return”) adalah hampir 860%, dari tahun 1993 – 2017!

Investasi dimana bisa menghasilkan imbal balik seperti itu??

Di jangka waktu yang hampir sama (1995 – 2019), imbal balik investasi Warren Buffett per tahunnya “hanya” 13.45%! Berarti Lo Kheng Hong lebih hebat dari Warren Buffett, dong?? Hehehe…

Oke, kalau sekarang-sekarang ini, apa saja saham-saham yang sedang dipegang oleh pak LKH? Mari kita lihat.

Kepemilikan Saham Lo Kheng Hong Sekarang

Tadi kita sudah lihat pak LKH kaya raya karena saham-saham apa saja, kalau sekarang? Apa saja yang sedang beliau pegang, nih?

Pastinya yang kita bisa tahu antara yang kepemilikannya diatas 5% dari total saham beredar atau yang diberitakan media, yah. Diantaranya:

Nama PerusahaanKode SahamJumlah Lembar Saham DimilikiHarga per Lembar Saham Saat Post ini Ditulis di Mei 2021 (IDR)Nilai Kepemilikan (IDR) 
PT Petrosea TbkPTRO151,315,8002,180329,868,444,000Sumber
PT Global Mediacom TbkBMTR942,184,700268252,505,499,600Sumber
PT Mitrabahtera Segara Sejati TbkMBSS101,399,30048449,077,261,200Sumber
   TOTAL631,451,204,800 

Oke, kita tahu nilai kepemilikan pak LKH di saham-saham di atas berapa, tapi lebih seru kalau kita tahu beliau beli di angka berapa, kan? Betul. Tapi informasi yang saya coba dapatkan terlalu simpang siur. Jadi buat saya lebih baik kita tunggu saja saat beliau jual supaya lebih akurat informasinya.

Tetapi yang jelas setelah post ini, saya akan memulai suatu seri baru, yang saya sebut sebagai “Seri Portfolio Lo Kheng Hong”. Nanti saya akan analisa beberapa saham-saham yang pernah beliau miliki dan juga saham-saham yang sedang beliau miliki saat post ini ditulis. Tunggu, ya! (Update: saya sudah menganalisa beberapa saham-saham yang pernah dan masih menjadi bagian dari portfolio pak LKH di sini!)

Oke, mungkin kali ini sampai sini saja. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini. Kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Terima kasih!

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)