Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com ini. Apa kabar? Semoga kalian masih sehat-sehat semua, ya. Rencana saya saat awal mulai menulis untuk blog ini adalah hanya mau post update portfolio saham saya 2x setahun, yaitu di Januari dan Desember setiap tahunnya.
Tetapi kali ini saya ingin membuat tambahan peraturan untuk saya sendiri, yaitu bila ada perubahan dalam portfolio saham saya, maka akan saya usahakan untuk secepat mungkin menulis post supaya teman-teman sekalian bisa ikut updated. Ini sebagai bagian dari keinginan saya untuk setransparan mungkin terhadap pembaca blog Stoxets.com ini.
Perubahan Dalam Portfolio Saham Saya
Kebetulan dalam portfolio saham saya ada perubahan yang sangat signifikan. Apa itu? Saya mengecilkan jumlah saham dalam portfolio saya, dari 13 saham di awal 2021 menjadi “hanya” 3 saham(!) di bulan April 2021.
Saya melakukan hal tersebut karena beberapa alasan berikut:
1) Supaya saya bisa lebih fokus dalam mendalami saham-saham tersebut, baik secara perusahaan maupun industri/sektornya. Lebih memungkinkan untuk menjadi ahli dalam 3 hal berbeda dibandingkan 13 hal berbeda, kan?
2) Supaya portfolio saya lebih terkonsentrasi. Bila, misal, dana investasi saya IDR 10 Juta, kalau saya sebar secara merata ke 13 saham, berapa banyak investasi saya di tiap saham tersebut? Hanya IDR 770 Ribu di tiap saham, kan? Nah, misal ada satu yang naik 100% pun, dan sisanya anggaplah tetap, hanya menaikan keseluruhan nilai portfolio saham saya sebesar 7.7%.
Tapi kalau saya investasikan ke hanya 3 saham, dan misal, ada satu yang naik 30% saja, berarti keseluruhan nilai portfolio saham saya bisa naik sebesar 10%.
Seperti yang Warrent Buffett bilang:
“Diversification may preserve wealth, but concentration builds wealth”
Warren Buffett
Jadi, karena saya belum kaya raya, tetapi ingin menjadi kaya raya, maka saya memutuskan portfolio saya harus terkonsentrasi terlebih dahulu.
Saya malah sempat terpikir untuk investasi di satu saham saja, tetapi saya memutuskan untuk fokus di 3 saham dengan kepemilikan terbanyak saya.
Apa saja mereka? Nanti kita lihat di bawah.
Tapi sebelum saya lanjutkan, saham-saham yang saya sebutkan ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun, ya, ingat. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.
Tambahan, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5. Dan untuk kode mata uang, saya akan menulis kode standar internasional seperti USD / IDR.
Portfolio Saham Saya (Mei 2021)
Sama dengan sebelumnya, saya urutkan portfolio saham saya ini berdasarkan besar persentase kepemilikan saya di masing-masing saham.
Tetapi sekali lagi, di gambar di bawah ini tidak urut seperti demikian karena memang aplikasi broker yang saya pakai (Stockbit + Sinarmas Sekuritas) mengurutkannya berdasarkan abjad.
![Gambar portfolio saya di bulan Mei 2021. Total portfolio saya naik 4.28%.](https://stoxets.com/wp-content/uploads/2021/05/Post-44-Gambar-1-512x1024.jpg)
Nama: PT Indo Tambangraya Megah Tbk.
Pertama beli: 26 Mei 2020
Harga beli rata-rata: IDR 11,354
Harga saat post ini ditulis: IDR 12,000
Kinerja: naik 5.69% (6.42% kalau dengan dividen)
Catatan: 45% portfolio saya ada di saham ini. Akan saya update analisa saya terhadap saham ini di post berikutnya.
Nama: PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Pertama beli: 9 Juni 2020
Harga beli rata-rata: IDR 556
Harga saat post ini ditulis: IDR 555
Kinerja: turun -0.25% (saya rasa tahun 2021 PJAA tidak akan membagikan dividen lagi)
Catatan: 30% portfolio saya ada di saham ini. Akan saya update analisa saya terhadap saham ini di post berikutnya.
Nama: PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
Pertama beli: 5 Mei 2020
Harga beli rata-rata: IDR 699
Harga saat post ini ditulis: IDR 750
Kinerja: naik 7.2% (Dividen RALS untuk tahun 2021, saat post ini ditulis, belum keluar)
Catatan: 25% portfolio saya ada di saham ini. Akan saya update analisa saya terhadap saham ini di post berikutnya.
Porfolio Saham Saya yang Sudah Dijual
Secara tidak berurutan, mereka adalah:
Nama: PT Surya Toto Indonesia Tbk.
Pertama beli: 27 Juli 2020
Harga beli rata-rata: IDR 216
Harga jual: IDR 212
Kinerja: turun -1.62%
Nama: PT Hexindo Adiperkasa Tbk.
Pertama beli: 9 Juni 2020
Harga beli rata-rata: IDR 3,255
Harga jual: IDR 3,480
Kinerja: naik 6.62%
Nama: PT Ekadharma International Tbk.
Pertama beli: 26 Mei 2020
Harga beli rata-rata: IDR 1,230
Harga jual: IDR 1,235
Kinerja: naik 0.34%
Nama: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Pertama beli: 4 Agustus 2020
Harga beli rata-rata: IDR 5,720
Harga jual: IDR 5,900
Kinerja: naik 3.73%
Nama: PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Pertama beli: 9 Juni 2020
Harga beli rata-rata: IDR 860
Harga jual: IDR 1,145
Kinerja: naik 31.40%
Nama: PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk.
Pertama beli: 12 November 2020
Harga beli rata-rata: IDR 1,671
Harga jual: IDR 1,535
Kinerja: turun -8.36%
Nama: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Pertama beli: 10 November 2020
Harga beli rata-rata: IDR 830
Harga jual: IDR 785
Kinerja: turun -5.65%
Nama: PT Prodia Widyahusada Tbk.
Pertama beli: 18 Mei 2020
Harga beli rata-rata: IDR 3,247
Harga jual: IDR 3,350
Kinerja: naik 2.92%
Nama: PT Blue Bird Tbk.
Pertama beli: 26 Juni 2020
Harga beli rata-rata: IDR 1,174
Harga jual: IDR 1,285
Kinerja: naik 9.17%
Nama: PT Waskita Beton Precast Tbk.
Pertama beli: 9 Juni 2020
Harga beli rata-rata: IDR 196
Harga jual: IDR 266
Kinerja: naik 35.66%
Total ada 2 yang minus dan 8 yang profitable. Secara keseluruhan, berapa profit yang saya hasilkan? Kita bahas di bawah.
Penutup
Nah, 10 saham-saham yang saya jual itu memberikan kenaikan terhadap keseluruhan portfolio saya sebesar 3% saja.
Kecil? Sudah pasti. Tetapi saya memiliki pandangan itu sudah cukup bagus. Kenapa? Karena:
1) Inflasi Indonesia dari bulan Maret 2020 ke Maret 2021 sebesar 1.37%. Saya sudah mengalahkan inflasi sebesar 100% lebih.
2) Performa IHSG dari Januari 2021 ke April 2021 turun ke -2.9%. Sedangkan saya naik 3%. Jadi saya sudah mengalahkan IHSG sebesar 200% lebih sedikit dalam kurun waktu tersebut.
Alhamdulillah. Lagipula tujuan saya menjual itu untuk mengkonsentrasikan portfolio saya. Jadi tidak masalah sebenarnya, ada profit atau tidak dari saham-saham yang saya jual.
Dan juga, kinerja portfolio saya yang sudah terkonsentrasi, dibandingkan sebelumnya, saat post ini ditulis sudah naik 4.28%. Bagus? IHSG sepanjang tahun 2021 ini baru naik 1.1%. Berarti sejauh ini saya sudah mengalahkan IHSG. Alhamdulillah.
Baik, mungkin kali ini sampai sini saja. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini. Kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Terima kasih!
Salam investasi,
ETS
Stoxets.com
Disclaimer/Peringatan:
Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.
Support This Blog
Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…
atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:
Buku untuk investor saham pemula
Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia
Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia
Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia
Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia
Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman
Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia
One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia
Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia
Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia
Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia
Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah
The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia