Portfolio Saham Saya (Mei 2021)

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com ini. Apa kabar? Semoga kalian masih sehat-sehat semua, ya. Rencana saya saat awal mulai menulis untuk blog ini adalah hanya mau post update portfolio saham saya 2x setahun, yaitu di Januari dan Desember setiap tahunnya.

Tetapi kali ini saya ingin membuat tambahan peraturan untuk saya sendiri, yaitu bila ada perubahan dalam portfolio saham saya, maka akan saya usahakan untuk secepat mungkin menulis post supaya teman-teman sekalian bisa ikut updated. Ini sebagai bagian dari keinginan saya untuk setransparan mungkin terhadap pembaca blog Stoxets.com ini.

Perubahan Dalam Portfolio Saham Saya

Kebetulan dalam portfolio saham saya ada perubahan yang sangat signifikan. Apa itu? Saya mengecilkan jumlah saham dalam portfolio saya, dari 13 saham di awal 2021 menjadi “hanya” 3 saham(!) di bulan April 2021.

 Saya melakukan hal tersebut karena beberapa alasan berikut:

1) Supaya saya bisa lebih fokus dalam mendalami saham-saham tersebut, baik secara perusahaan maupun industri/sektornya. Lebih memungkinkan untuk menjadi ahli dalam 3 hal berbeda dibandingkan 13 hal berbeda, kan?

2) Supaya portfolio saya lebih terkonsentrasi. Bila, misal, dana investasi saya IDR 10 Juta, kalau saya sebar secara merata ke 13 saham, berapa banyak investasi saya di tiap saham tersebut? Hanya IDR 770 Ribu di tiap saham, kan? Nah, misal ada satu yang naik 100% pun, dan sisanya anggaplah tetap, hanya menaikan keseluruhan nilai portfolio saham saya sebesar 7.7%.

Tapi kalau saya investasikan ke hanya 3 saham, dan misal, ada satu yang naik 30% saja, berarti keseluruhan nilai portfolio saham saya bisa naik sebesar 10%.

Seperti yang Warrent Buffett bilang:

Diversification may preserve wealth, but concentration builds wealth

Warren Buffett

Jadi, karena saya belum kaya raya, tetapi ingin menjadi kaya raya, maka saya memutuskan portfolio saya harus terkonsentrasi terlebih dahulu.

Saya malah sempat terpikir untuk investasi di satu saham saja, tetapi saya memutuskan untuk fokus di 3 saham dengan kepemilikan terbanyak saya.

Apa saja mereka? Nanti kita lihat di bawah.

Tapi sebelum saya lanjutkan, saham-saham yang saya sebutkan ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun, ya, ingat. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Tambahan, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5. Dan untuk kode mata uang, saya akan menulis kode standar internasional seperti USD / IDR.

Portfolio Saham Saya (Mei 2021)

Sama dengan sebelumnya, saya urutkan portfolio saham saya ini berdasarkan besar persentase kepemilikan saya di masing-masing saham.

Tetapi sekali lagi, di gambar di bawah ini tidak urut seperti demikian karena memang aplikasi broker yang saya pakai (Stockbit + Sinarmas Sekuritas) mengurutkannya berdasarkan abjad.

Gambar portfolio saya di bulan Mei 2021. Total portfolio saya naik 4.28%.
Gambar 1. Portfolio saham ETS (Mei 2021)
  1. ITMG

Nama: PT Indo Tambangraya Megah Tbk.

Pertama beli: 26 Mei 2020

Harga beli rata-rata: IDR 11,354

Harga saat post ini ditulis: IDR 12,000

Kinerja: naik 5.69% (6.42% kalau dengan dividen)

Catatan: 45% portfolio saya ada di saham ini. Akan saya update analisa saya terhadap saham ini di post berikutnya.

  1. PJAA

Nama: PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

Pertama beli: 9 Juni 2020

Harga beli rata-rata: IDR 556

Harga saat post ini ditulis: IDR 555

Kinerja: turun -0.25% (saya rasa tahun 2021 PJAA tidak akan membagikan dividen lagi)

Catatan: 30% portfolio saya ada di saham ini. Akan saya update analisa saya terhadap saham ini di post berikutnya.

  1. RALS

Nama: PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

Pertama beli: 5 Mei 2020

Harga beli rata-rata: IDR 699

Harga saat post ini ditulis: IDR 750

Kinerja: naik 7.2% (Dividen RALS untuk tahun 2021, saat post ini ditulis, belum keluar)

Catatan: 25% portfolio saya ada di saham ini. Akan saya update analisa saya terhadap saham ini di post berikutnya.

Porfolio Saham Saya yang Sudah Dijual

Secara tidak berurutan, mereka adalah:

Nama: PT Surya Toto Indonesia Tbk.

Pertama beli: 27 Juli 2020

Harga beli rata-rata: IDR 216

Harga jual: IDR 212

Kinerja: turun -1.62%

Nama: PT Hexindo Adiperkasa Tbk.

Pertama beli: 9 Juni 2020

Harga beli rata-rata: IDR 3,255

Harga jual: IDR 3,480

Kinerja: naik 6.62%

Nama: PT Ekadharma International Tbk.

Pertama beli: 26 Mei 2020

Harga beli rata-rata: IDR 1,230

Harga jual: IDR 1,235

Kinerja: naik 0.34%

Nama: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pertama beli: 4 Agustus 2020

Harga beli rata-rata: IDR 5,720

Harga jual: IDR 5,900

Kinerja: naik 3.73%

Nama: PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Pertama beli: 9 Juni 2020

Harga beli rata-rata: IDR 860

Harga jual: IDR 1,145

Kinerja: naik 31.40%

Nama: PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk.

Pertama beli: 12 November 2020

Harga beli rata-rata: IDR 1,671

Harga jual: IDR 1,535

Kinerja: turun -8.36%

Nama: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Pertama beli: 10 November 2020

Harga beli rata-rata: IDR 830

Harga jual: IDR 785

Kinerja: turun -5.65%

Nama: PT Prodia Widyahusada Tbk.

Pertama beli: 18 Mei 2020

Harga beli rata-rata: IDR 3,247

Harga jual: IDR 3,350

Kinerja: naik 2.92%

Nama: PT Blue Bird Tbk.

Pertama beli: 26 Juni 2020

Harga beli rata-rata: IDR 1,174

Harga jual: IDR 1,285

Kinerja: naik 9.17%

Nama: PT Waskita Beton Precast Tbk.

Pertama beli: 9 Juni 2020

Harga beli rata-rata: IDR 196

Harga jual: IDR 266

Kinerja: naik 35.66%

Total ada 2 yang minus dan 8 yang profitable. Secara keseluruhan, berapa profit yang saya hasilkan? Kita bahas di bawah.

Penutup

Nah, 10 saham-saham yang saya jual itu memberikan kenaikan terhadap keseluruhan portfolio saya sebesar 3% saja.

Kecil? Sudah pasti. Tetapi saya memiliki pandangan itu sudah cukup bagus. Kenapa? Karena:

1) Inflasi Indonesia dari bulan Maret 2020 ke Maret 2021 sebesar 1.37%. Saya sudah mengalahkan inflasi sebesar 100% lebih.

2) Performa IHSG dari Januari 2021 ke April 2021 turun ke -2.9%. Sedangkan saya naik 3%. Jadi saya sudah mengalahkan IHSG sebesar 200% lebih sedikit dalam kurun waktu tersebut.

Alhamdulillah. Lagipula tujuan saya menjual itu untuk mengkonsentrasikan portfolio saya. Jadi tidak masalah sebenarnya, ada profit atau tidak dari saham-saham yang saya jual.

Dan juga, kinerja portfolio saya yang sudah terkonsentrasi, dibandingkan sebelumnya, saat post ini ditulis sudah naik 4.28%. Bagus? IHSG sepanjang tahun 2021 ini baru naik 1.1%. Berarti sejauh ini saya sudah mengalahkan IHSG. Alhamdulillah.

Baik, mungkin kali ini sampai sini saja. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini. Kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Terima kasih!

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)