Analisa Fundamental Saham Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Surya Toto Indonesia (TOTO): Industri Properti dan Keramik yang Terkait

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com dan kali ini saya ingin membuat analisa saham BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk.) dan TOTO (PT Surya Toto Indonesia Tbk.).

Kenapa saya pilih BSDE dan TOTO, bukan, misal, BSDE dan JRPT (PT Jaya Real Property Tbk.)? Karena menurut saya ini lebih menarik untuk dibahas lebih dalam. Kedua saham ini berada di industri dan sektor berbeda tetapi amat saling terkait. Setiap ada pameran perumahan, pasti logo/nama TOTO selalu ada sebagai rekanan penyedia produk-produk kamar mandi bagi pengembang-pengembang di pameran tersebut.

Tetapi, logikanya pengembang perumahan bisa saja rumahnya tidak laku, tetapi mau tidak mau, mereka tetap harus bayar TOTO sebagai penyedia produk-produk kamar mandi di rumah-rumah yang sudah mereka bangun tersebut.

Jangan salah, saya tetap membandingkan BSDE dan TOTO terhadap perusahaan-perusahaan lain di industrinya sebelum memutuskan untuk berinvestasi di kedua emiten tersebut.

Analisa kedua saham, BSDE dan TOTO, ini juga bukan rekomendasi untuk melakukan apapun, ya. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Metode value investing yang saya gunakan untuk melakukan analisa saham adalah metode saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest). Kalau belum tahu itu apa atau belum mengerti istilah-istilah dalam analisa saham, silahkan baca ini.

Dalam metode SRRI tersebut, kita harus melakukan Screening saham terlebih dahulu. Setelah saya melakukan Screening, saya menemukan BSDE dan TOTO, beserta perusahaan-perusahaan lain di industrinya. Sekarang mari kita langsung bahas tahap-tahap berikutnya, yaitu Review, Research, dan Invest.

Tapi, sebelum kita lanjut, saya mau mengulang apa yang saya selalu bilang dari awal saya memulai blog ini. Saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5.

Okee, lanjuuut…

Analisa saham BSDE

BSDE adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti swasta dengan lini-lini bisnis utama meliputi kota mandiri, residensial, komersial, manajemen aset, international trade centre, dan ritel & hotel. Perusahaan ini berdiri di tahun 1984 dan menjadi perusahaan publik di tahun 2008. Perusahaan ini merupakan bagian dari Sinar Mas Land.

Secara industri BSDE masuk ke property & real estate. Ada banyak perusahaan di industri tersebut, tetapi saat saya melakukan Screening, yang harga sahamnya saat itu “murah” dan masuk kriteria saya itu hanya BSDE dan JRPT.

Saat saya Review keduanya di bulan Mei 2020, saya temukan performa bisnis BSDE lebih bagus dari JRPT, hutang BSDE jauh lebih kecil (ini paling penting), dan harga saham BSDE juga lebih murah. Karena itu saya memilih untuk Invest di BSDE dibandingkan JRPT.

Sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk BSDE di bawah ini.

Research saham BSDE

Saya menggunakan laporan tahunan BSDE dari 2010 – 2019.

Nah, mari kita bahas performa bisnis BSDE selama 10 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 31.03% per tahun!
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 22% per tahun!
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 40% per tahun!
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dan ada di rata-rata IDR 400M per tahun.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata BSDE sebenarnya cukup stabil selama 10 tahun ke belakang. Kecuali di tahun 2013 – 2016, karena alasan-alasan berikut: penambahan properti investasi sehingga belanja aset membengkak dan pembayaran terdahap kontraktor yang naik sehingga uang tunai dari aktifitas operasi mengecil.
    Sedangkan, dari 2017 – 2019, rata-rata owner’s earnings BSDE hanya di 0.3 (atau 30% uang tunai dari aktifitas operasi lari ke belanja aset). Amat bagus.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: 0.3 per tahun!
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 13% per tahun.
  8. Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.6 per tahun. Sangat sehat.
  9. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 12x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan Mei 2020, PER BSDE ada di 9.55x. Lebih murah dari PER rata-rata historisnya.
  10. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 1.52x. Sama dengan PER, waktu itu PBV BSDE ada di 0.72x. Jauh lebih murah dari PBV rata-rata historisnya.

Invest di saham BSDE

Sebenarnya BSDE dan JRPT waktu itu performa bisnisnya mirip-mirip. Malah untuk beberapa rasio JRPT lebih bagus. Tetapi saya memilih BSDE karena JRPT dari 2017 – 2019 net profit margin-nya selalu minus dan berdasarkan PER dan PBV, BSDE lebih murah.

Dari Research saya di BSDE, saya juga menemukan hal-hal di bawah ini yang memantapkan saya untuk berinvestasi di emiten ini:

  1. Current ratio (rasio aset lancar dibanding liabilitas/hutang lancar) ada di 3.9x! Jadi total aset BSDE hampir 4x lebih banyak dari hutangnya. Yang menarik lagi, cash current ratio (rasio uang tunai saja dibanding hutang lancar) BSDE saat itu ada di 1.4x! Jadi dari uang tunai saja, BSDE bisa melunasi hutang-hutangnya untuk setahun ke depan.
  2. PER mereka 27% lebih murah dari PER historisnya dan PBV mereka 111% lebih murah dari PBV historisnya!
  3. Jumlah uang tunai + investasi + land bank reserves (tanah yang belum dibangun) BSDE ada di IDR 27T kurang lebih. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar mereka saat itu di IDR 14T (malah, tanah yang belum dibangun milik mereka saja ada di IDR 12T sendiri). 1.8x lebih besar! Masuk akal, kah?
  4. Ditambah lagi, mereka tidak pernah gagal membayarkan dividen selama 10 tahun terakhir.

Karena hal-hal di atas, lah, saya memutuskan untuk menempatkan hampir 6% dari portofolio saya di BSDE. Saat post ini ditulis, BSDE saya sudah naik 7.55%. Not bad. Sudah mengalahkan inflasi.

Gambar grafik saham BSDE dari saya beli di bulan Juni 2020 sampai post ini ditulis. Sudah naik 7.55%. Sudah mengalahkan inflasi.
Gambar 1. Grafik saham BSDE dari saya beli di bulan Juni 2020 sampai post ini ditulis

Analisa saham TOTO

TOTO adalah perusahaan manufaktur produk-produk kamar mandi dari Jepang. Mulai dari toilet, bathtub, wastafel, sampai keran dan shower. TOTO berdiri di Indonesia tahun 1977 dan menjadi perusahaan publik di tahun 1990.

Secara industri TOTO masuk ke ceramics, glass, & porcelain (keramik, gelas, dan porselen). Ada beberapa perusahaan keramik disini, tetapi yang memproduksi produk-produk kamar mandi (yang rata-rata berbahan keramik) hanya TOTO. Yang lain hanya memproduksi produk-produk lantai atau tembok keramik.

Saat saya melakukan Review dan Research untuk TOTO di bulan Juli 2020, bisa dikatakan mereka tidak memiliki saingan yang sama-sama perusahaan publik dan memiliki pabrik di Indonesia. Salah satu saingan terbesarnya, American Standard, tidak memiliki pabrik dan bukan perusahaan publik di Indonesia.

Nah, sekarang, mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk TOTO di bawah ini.

Research saham TOTO

Saya menggunakan laporan tahunan TOTO dari 2010 – 2019.

Ini adalah performa bisnis TOTO selama 10 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 8.7% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 3.77% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 13.25% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 175M per tahunnya.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata: 0.38. Tergolong kecil. Artinya hanya 38% dari uang tunai dari aktifitas operasi yang dipakai untuk belanja aset.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: 0.74 per tahun. Cukup baik dan efisien. Yang saya lihat TOTO di sini sangat konsisten.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 20.43 per tahun! Bagus sekali ini, manajemennya pandai dalam mengelola modal.
  8. Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.63 per tahun. Di sini saya lihat mereka cukup konsisten dalam mengelola hutang.
  9. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 16.98x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan Juni 2020, PER TOTO ada di 16.30x. Hanya sedikit lebih rendah dari rata-rata PER historisnya. Tetapi, bila kita bandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang sama-sama di industri keramik (meski bukan produsen produk-produk kamar mandi) yang PER rata-ratanya di 18x, PER TOTO saat itu sekitar 10% lebih murah.
  10. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 3.16x. Waktu itu PBV TOTO ada di 1.19x. Jauh lebih murah dari PBV rata-rata historisnya. Juga, saat saya bandingkan dengan rata-rata industri di 4.57x, PBV TOTO saat itu sekitar 284% lebih murah!

Invest di saham TOTO

Saat saya lihat PBVnya, saya jadi penasaran dengan situasi aset TOTO. Setelah saya lihat lebih dalam, inilah yang membuat saya ingin berinvestasi di TOTO:

  1. Kapitalisasi pasar TOTO IDR 2.3T, tetapi total asetnya ada di IDR 2.9T dan total pendapatan mereka di 2019 ada di IDR 2T sendiri. Ini artinya, kalau kita beli 100% saham TOTO, kita mendapatkan aset “gratis” senilai IDR 600M dan omzet yang hampir seharga perusahaan itu sendiri. Tidak masuk akal, kan?
  2. Rasio total aset dan kapitalisasi pasar TOTO saat itu ada di 1.27x, atau total asetnya 127% lebih besar dari kapitalisasi pasarnya. Sedangkan secara historis, perbandingan ini ada di rata-rata 0.57. Artinya saat ini, pasar sedang menghargai saham TOTO kurang lebih setengah dari nilai historisnya.
  3. Current ratio (rasio aset dibanding liabilitas/hutang) ada di 3.6x! Jadi aset lancar TOTO hampir 4x lebih banyak dari hutang lancarnya. Likuid sekali perusahaan ini.
  4. Rata-rata dividen yang mereka bayarkan setiap tahunnya dari 2010 ada di 6% dari harga per lembar sahamnya (dividend yield)! Itu lebih besar dari rata-rata inflasi Indonesia 10 tahun ke belakang!
  5. Kalau dilihat di sini, TOTO adalah penyedia produk-produk kamar mandi untuk banyak proyek-proyek pembangunan residensial dan komersial. Memang di 2020 ini pasar properti residensial sedang menurun sangat dalam, sampai 43%, dan ini mungkin akan mempengaruhi performa bisnis TOTO sepanjang 2020. Tetapi pasar properti diramalkan akan pulih di 2021. Jadi untuk jangka panjang, ini harga yang murah menurut saya.

Karena alasan-alasan tersebut, saya memasukan TOTO ke 3% dari portofolio saya. Mungkin kalau performa bisnis mereka di 2020 ini tetap bagus akan saya lebihkan.

Sampai saat post ini ditulis, posisi saya di TOTO sedang turun -2.7%. Bisa dilihat di bawah.

Gambar grafik saham TOTO dari saya beli di Juli 2020 sampai post ini ditulis. Saat ini posisi saya sedang turun ke minus 2.7%
Gambar 2. Grafik saham TOTO dari saya beli di bulan Juli 2020 sampai post ini ditulis

Oke, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai BSDE dan TOTO, dua perusahaan penting yang saling terkait di dunia properti Indonesia. Tetapi bila kita memiliki kedua saham ini, bila satu turun, belum tentu yang satunya akan turun juga. Karena BSDE dan TOTO berada di industri yang berbeda. Itu menariknya.

Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan: Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

2 thoughts on “Analisa Fundamental Saham Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Surya Toto Indonesia (TOTO): Industri Properti dan Keramik yang Terkait”

    1. Halo, terima kasih sudah berkunjung ke stoxets.com. Siaap, semoga membantu, TOTO ini perusahaan bagus. Asetnya saja lebih besar dari kapitalisasi pasar. Gak masuk akal. Tapi saya sudah jual TOTO ya di April 2021. Saya jual rugi karena saya butuh uangnya untuk fokus di saham-saham saya yang lain. Saya sempat update di sini. Terima kasih! Salam investasi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)