UNVR: Analisa Fundamental Saham Perusahaan Consumer Goods Terbesar di Indonesia

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk.), sebuah perusahaan consumer goods (“barang konsumen”) terbesar di Indonesia.

Pasti kita semua pernah dengar merek-merek berikut: “Molto”, “Rinso”, “Sunlight”, “Super Pell”, “Axe”, “Citra”, “Clear”, “Closeup”, “Pepsodent”, “Pond’s”, “Rexona”, “Sunsilk”, “Vaseline”, “Lifebuoy”, “Wall’s”, dan “Sariwangi”. Itu semua, dan masih banyak lagi (ada 40 lebih), adalah merek-merek milik UNVR.

Gambar produk-produk UNVR. Ada "Molto”, “Rinso”, “Sunlight”, “Super Pell”, “Axe”, “Citra”, “Clear”, “Closeup”, “Pepsodent”, “Pond’s”, “Rexona”, “Sunsilk”, “Vaseline”, “Lifebuoy”, “Wall’s”, “Sariwangi, dan masih banyak lagi.
Gambar 1. Produk-produk UNVR (Sumber)

Saya akan membahas analisa UNVR nanti di bawah ini dimana saya akan menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest). Saya akan menggunakan metode valuasi standar seperti PER dan PBV dan juga Discounted Cash Flow (DCF).

Seperti biasa, sebelum saya lanjutkan ke analisa saya, akan saya jelaskan lagi bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Lalu, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Analisa saham UNVR

Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang consumer goods. Mereka berdiri sudah dari masa penjajahan, di tahun 1933, dan menjadi perusahaan publik di tahun 1982.

Mereka awalnya bernama Lever’s Zeepfabrieken N.V, karena memang Unilever awalnya adalah perusahaan Belanda yang sebenarnya baru berdiri tidak lama sebelum mereka masuk ke Indonesia, di tahun 1929, hasil merger dari dua perusahaan yang sudah berdiri dari akhir tahun 1800an. UNVR hanya berganti nama menjadi PT Unilever Indonesia di tahun 1980.

Secara industri, perusahaan ini masuk ke cosmetics and household (“produk perawatan tubuh”), sedangkan, perusahaan-perusahaan besar consumer goods lainnya ada di industri-industri lain seperti pharmaceuticals (SIDO), tobacco (GGRM dan HMSP), dan food & beverages (ICBP – Indofood CBP Sukses Makmur; akan saya bahas perusahaan ini kedepannya).

Selama  hampir 88 tahun di Indonesia, mereka sudah memiliki 6,000 karyawan, 800 distributor independen, 9 pabrik, dan, sejak IPO sampai post ini ditulis, harga sahamnya sudah naik lebih dari 980x. Jadi beli saham UNVR sebesar IDR 1,000,000 di tahun 1982, sekarang uangnya sudah sebesar IDR 980,000,000. Atau naik 25% per tahunnya.

Jadi kita bisa lihat, UNVR adalah perusahaan yang memiliki sejarah panjang dan bisnis yang besar di Indonesia. Sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk UNVR di bawah ini.

Research saham UNVR – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan UNVR dari 2010 – 2020. Berikut performa bisnis mereka selama hampir 11 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 8.27% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 0.86% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 17.38% per tahun! Cukup tinggi ini.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 5.2 Triliun per tahun! Total FCF selama kurang lebih 11 tahun terakhir di IDR 58 Triliun!
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata UNVR rendah di 0.21x. Bagus dan efisien.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata di 0.49 per tahun. Sangat efisien.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 123.8% per tahun! Laba yang dihasilkan sudah jauh lebih besar dari modal mereka.
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: amat sangat tinggi di 1.75 per tahun. Saya perhatikan ini umum untuk industri consumer goods karena banyaknya suppliers untuk bahan-bahan dasar produk-produk mereka.
  9. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 48.87x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan April 2021, PER UNVR ada di 33.92x. Lebih murah 44% dari PER historisnya.

    Lalu saat itu saya lihat PER rata-rata industrinya di 19x, berarti PER UNVR saat itu lebih mahal sekitar 78% dari rata-rata industrinya. Mahal!

    Tetapi, selama 11 tahun terakhir, kisaran PER UNVR memang selalu tinggi di 37x – 60x. Berarti, PER UNVR saat ini harga “termurah”nya dalam 11 tahun terakhir!

  10. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 51.69x. Waktu itu PBV UNVR ada di 48.49x. Lalu, PBV rata-rata industri  saat itu di kisaran 1.17x, berarti harga PBV UNVR saat itu lebih mahal kira-kira 7% dan 4,300%(!!!) dari rata-rata masing-masing nilai historisnya dan juga industrinya.

    Ini saya perhatikan karena nilai ekuitas mereka tidak banyak bertumbuh. Jadi angka book value per share (angka dasar PBV), jadi rendah. Dan dengan harga saham yang mahal, jadinya PBV juga tinggi. Saya rasa UNVR tidak bisa dinilai secara PBV.

Invest di saham ini, kah?

Menurut saya, meski performa bisnis UNVR amat sangat bagus, tapi dari sisi harga saham kalau kita lakukan valuasi PER dan PBV saja, ini bukan emiten yang sedang “salah harga”. Meski dari nilai PER-nya saja, sih, sepertinya ada “potensi” di saham ini.

Saya lalu menggali lebih dalam lagi, untuk melihat apakah ada “harta karun tersembunyi” di saham ini, tetapi tidak banyak yang spesial juga.

  1. Revenue (pendapatan) mereka tidak lebih besar dari kapitalisasi pasar. Tetapi pendapatan mereka memang sebesar 2x lebih besar dari aset total mereka. Ini sangat bagus.
  2. Total Asset mereka tidak lebih besar dari kapitalisasi pasarnya.
  3. Dividend Yield (persentase dividen dibanding harga saham) UNVR rata-rata di 10.97%! Hampir 5x lebih besar dari inflasi! Pantas saja harga sahamnya tinggi.

Bagaimana dengan valuasinya secara DCF? Mari kita lihat.

Research saham UNVR – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar hasil valuasi DCF untuk UNVR. Dengan fair value di IDR 6,979, ada margin of safety sebesar 11.21% di harga saham IDR 6,275, saat post ini ditulis di pertengahan April 2021.
Gambar 2. Hasil valuasi DCF untuk saham UNVR
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2016 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2025.
  2. Angka FCF/Net Profit yang saya pakai adalah 17.86%. Ini adalah angka FCF/Net Profit tahun 2016 – 2020 yang saya bagi 5 supaya lebih realistis saja.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Sekali lagi, saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 3%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik UNVR dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 266T. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan. Nilai IDR 266T itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham UNVR yang beredar saat ini di 38 milyar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 6,979.

Saat post ini ditulis di bulan April 2021, nilai per lembar UNVR adalah IDR 6,275. Ada 11.21% margin of safety di sini.

Kesimpulan

UNVR adalah perusahaan yang sangat bagus dengan performa bisnis yang terbukti selama 88 tahun beroperasi di Indonesia.

Hampir semua rasio-rasio UNVR saya suka. Tetapi saya perhatikan, sama halnya seperti MLBI, untuk perusahaan consumer goods yang mayoritas kepemilikan sahamnya Belanda, mereka tidak “menumpukan” uang kas. Uang kas yang mereka hasilkan mereka lebih memilih untuk dijadikan dividen, tidak banyak yang dijadikan modal kerja (ekuitas). Mereka lebih memilih berhutang di bank. Makanya ROE dan DER mereka tinggi.

Tapi bukan berarti perusahaan ini tidak likuid. Aset mereka 1.48x lebih besar dari liabilitas mereka! Keuangan mereka aman, kok.

Kesimpulan saya adalah, saya pribadi belum akan berinvestasi di UNVR. Saya suka bisnisnya, saya pengguna produk-produknya, tetapi di harga sekarang, saya belum mau berinvestasi di sini. Margin of safety yang saya cari untuk UNVR di kisaran 16 – 20%. Jadi kalau harga saham UNVR jatuh ke IDR 5,800 – 6,000 per lembarnya, baru saya akan “lirik” lagi…hehehe.

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham UNVR ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Oke, mungkin kali ini sampai situ saja, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

2 thoughts on “UNVR: Analisa Fundamental Saham Perusahaan Consumer Goods Terbesar di Indonesia”

    1. Halo, terima kasih sudah berkunjung ke blog stoxets.com ya!
      Menurut saya, untuk long term saham UNVR amat sangat menarik. Harga di 4250, kalau saya kalkulasikan dengan valuasi DCF, ada 30.9% margin of safety disana (fair value di IDR 5,591/lembar saham). Tapi karena memang dari dulu secara PER dan PBV saham UNVR selalu dihargai secara premium (yaah, gimana tidak, ROE rata-rata bisa 126%, rata-rata dividen 10% – jauh di atas inflasi), tapi PER dan PBV saat ini jauh lebih rendah dari PER dan PBV rata-rata historisnya. Saham ini cocok untuk dipegang 5-10 tahun lebih, apalagi di harga 4000an ini.. Ini yang dinamakan Warren Buffett “wonderful company at a fair price”.

      Apakah sahamnya bisa turun lagi? Ya bisa saja. Tapi dalam 12 tahun terakhir, laba UNVR naik rata-rata 7.11% per tahun, anggap karena demikian laba UNVR di tahun 2026 sudah di IDR 8.5T, kalau jumlah saham beredar tetap sama di 38 miliar lembar, berarti EPS UNVR di 225/lembar. Kalau PER di kisaran 25x (anggap lah demikian), harga saham UNVR harus di IDR 5,600 / lembar, tidak bisa tidak. Pertanyaannya kapan PER UNVR di 25x dalam 12 tahun terakhir? Tidak pernah, PER rata-rata di 47x, kita diskon lah jadi 35x. Kalau EPS di 225/lembar x 35 = dalam 5 tahun harga saham UNVR per lembar harus di IDR 7,878.

      Kita belum hitung dividen ya.

      Yah, itu sedikit dari saya. Semoga berguna. Harap lakukan riset sendiri ya. Share blog saya ke teman-teman ya.

      Salam investasi!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)