Analisa Fundamental Saham CAMP: Perusahaan Es Krim Asli Indonesia yang Terbesar

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham CAMP (PT Campina Ice Cream Industry Tbk.), sebuah perusahaan es krim asli Indonesia yang terbesar.

Pasti tahu dong es kirm “Campina”? Dengan salah dua produknya yang sudah ada sejak saya kecil di tahun ‘90an, “Hula-Hula” dan “Neapolitan”. Kebetulan Hula-Hula masih cukup sering saya makan sampai sekarang di usia 30an ini…hehe

Gambar produk es krim CAMP, Hula-Hula. Es krim rasa kacang hijau yang sudah ada dari tahun 1972 ini merupakan es krim favorit saya dari CAMP.
Gambar 1. Salah satu produk legendaris dari CAMP: Hula-Hula, es krim kacang hijau (Sumber)

Saya memilih untuk membahas CAMP kali ini karena saya sudah janji akan bahas saat saya bahas ULTJ sebelumnya.

Nah, saya akan membuat analisa CAMP nanti di bawah ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest). Saya akan menggunakan metode valuasi standar seperti PER dan PBV dan juga Discounted Cash Flow (DCF).

Perlu saya sampaikan sebelumnya, sama seperti saat saya membahas dua saham perusahaan bir besar Indonesia di sini, CAMP bukan merupakan bagian dari portofolio saya. Jadi mudah-mudahan analisa saya tidak akan terlihat bias, ya.

Sebelum saya lanjutkan ke analisa saya, perlu saya jelaskan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Lalu, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5.

Analisa saham CAMP

Campina Ice Cream Industry (CAMP) adalah perusahaan publik yang berada di industri food & beverages (F&B), terutama es krim. Perusahaan ini berdiri dengan nama CV Pranoto di tahun 1972 di Surabaya dan didirikan oleh Pak Darmo Hadipranoto di rumah beliau sendiri. Tahun 1994, Pak Sabana Prawirawidjaja, pemilik ULTJ, membeli mayoritas saham Campina dan Pak Darmo menjadi Komisaris di perusahaan ini. CAMP menjadi perusahaan publik di tahun 2017 lalu.

Saat ini CAMP merupakan perusahaan es krim terbesar kedua di Indonesia, setelah UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk.). Yang menjadikan mereka perusahaan es kirm asli Indonesia terbesar dengan pangsa pasar 20 – 25%.

Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk CAMP di bawah ini.

Research – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan CAMP dari 2015 – 2019 untuk kinerja mereka yang aktual (sudah terjadi) dan 2020 (Kuartal II) untuk kinerja yang masih berupa ekspektasi. Berikut performa bisnis mereka selama hampir 6 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 2.98% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 3.88% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 6.47% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 40M per tahun! Total FCF selama kurang lebih 10 tahun terakhir di IDR 240M.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata CAMP bisa dibilang tinggi di 0.9. Tetapi ini dikarenakan di tahun 2017, pajak pendapatan mereka tinggi sekali. Kalau tidak, sebenarnya CAPEX mereka rendah, rasio ini sebenarnya di kisaran 0.4 – 0.6.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata di 0.39 per tahun! Sangat efisien.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 8.92% per tahun.
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.5 per tahun. Sangat sehat.
  9. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 47.89x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan November 2020, PER CAMP ada di 49.89x. Lebih mahal sedikit dari PER historisnya. Lalu saat itu saya lihat PER rata-rata industrinya di 19x, berarti PER CAMP saat itu jauh lebih mahal sekitar 162% dari rata-rata industrinya. Mahal!
  10. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 2.9x. Waktu itu PBV CAMP ada di 1.59x. Lalu, PBV rata-rata industri  saat itu di kisaran 2.85x, berarti harga PBV CAMP saat itu lebih murah 82% dan 79% dari rata-rata masing-masing nilai historisnya dan juga industrinya. Murah!

Invest di saham CAMP?

Menurut saya, kinerja bisnis CAMP cukup bagus, tetapi bukan perusahaan yang “wow”. Yah, sepertinya biasa saja.

PER-nya mahal, karena NPM mereka tergolong kecil, jadi laba yang bisa dihasilkan dari pendapatan juga kecil. Padahal pendapatan mereka sudah tembus IDR 1T di tahun 2019 lalu.

Nah, PBV mereka bagus karena memang modal/ekuitas mereka besar dan terus bertumbuh. Ini persis seperti ULTJ. Ekuitas besar dan terus bertumbuh karena FCF mereka positif dan uang tunai dari sana bisa masuk ke modal.

Saya coba menggali lebih dalam lagi, untuk melihat apakah ada “harta karun tersembunyi” di saham ini, tetapi tidak banyak yang spesial juga.

  1. Revenue (pendapatan) mereka tidak lebih besar dari kapitalisasi pasar. Tetapi pendapatan mereka di 2019 memang sebesar 67% dari kapitalisasi pasarnya. Ini sangat bagus.
  2. Total Asset mereka tidak lebih besar dari kapitalisasi pasarnya. Tetapi memiliki total aset di 72% dari kapitalisasi pasar bisa berarti aset mereka besar ataupun kapitalisasnya yang kecil.
  3. Dividend Yield mereka kecil di 0.7%! Di 2020 mereka bahkan memilih untuk tidak memberikan dividen. Tetapi saya tidak masalah dengan ini, asalkan mereka menggunakan FCF-nya dengan bijak.
  4. Current Ratio (aset lancar dibagi hutang lancar) mereka fantastis! Rata-rata di 9.34x! Artinya mereka punya 9.34 aset untuk setiap hutang yang jatuh tempo dalam setahun ke depan. Ini persis sama seperti ULTJ.

Tapi selain dari current ratio, tdak ada lagi yang spesial. Itu pun tidak cukup membuat saya ingin membeli sahamnya. Bagaimana dengan valuasi secara DCF? Mari kita lihat.

Research – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar file Excel hasil valuasi DCF CAMP yang saya buat. Menurut kalkulasi saya, harga saham fundamental CAMP saat ini seharusnya di IDR 364. Saat post ini dibuat, harga saham aslinya ada di IDR 258. Ada 41.22% margin of safety! Cukup menarik.
Gambar 2. Hasil valuasi DCF untuk saham CAMP
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2016 – 2019 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2020 – 2025.
  2. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 8%. Biasanya, saya pakai 7.5% dari angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun yang saya lebihkan 0.5%. Tetapi saya mau lebih konservatif untuk saham ini.
  3. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%. Biasanya saya pakai 3 – 3.5%, tetapi saya mau lebih konservatif.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik CAMP dari akhir 2020 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 2.5T. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan. Nilai IDR 2.5T itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham CAMP yang beredar saat ini di 5.8 milyar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 364.

Saat post ini ditulis di bulan Desember 2020, nilai per lembar CAMP adalah IDR 258. Berarti ada margin of safety sebesar 41.22%(!) antara nilai intrinsik saham ini dan nilai aktual sahamnya saat ini. Cukup menarik.

Kesimpulan Dari Saham CAMP

CAMP adalah perusahaan yang bagus, tetapi bukan yang mengesankan. Kinerja mereka cukup bagus dan efisien. Keuangan perusahaannya aman dan likuid. FCF juga sehat dan positif. Tetapi menurut saya, dengan NPM dan ROE yang tergolong kecil, bisa dibilang CAMP ada di industri yang kompetitif.

Memang potensi pertumbuhan industri es krim di Indonesia amat sangat besar. Konsumsi es krim di Indonesia amat kecil, di 0.63 liter / orang / tahun, kalau dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, masing-masing di 2 liter / orang / tahun dan 5.3 liter / orang / tahun.

 Memang market share mereka di 20 – 25%, dibandingkan dengan Unilever di 60 – 65%, bisa dibilang kecil. Tetapi, segmentasi pasar es krim Unilever (dengan merek Wall’s dan Magnum-nya) bukan di segmentasi CAMP yang lebih untuk ekonomi menengah ke bawah. Dan di sisa market share yang 10 – 20% ini lah persaingan CAMP sebenarnya terjadi. Coba lihat nama-nama seperti Aice dan Glico, es krim-es krim mereka amat sangat murah. Jelas sekali ingin merebut pangsa pasar CAMP.

Tetapi, dengan Sabana Prawirawidjaja, Presiden Direktur ULTJ, adalah pemilik saham terbesarnya di 83.88% (yang artinya kepentingan pemilik berbanding lurus dengan kepentingan pemegang saham) dan margin of safety yang lumayan di 41%, CAMP ini adalah perusahaan yang tidak bisa kita hiraukan.

Kemungkinan besar saya akan membeli saham ini jika harganya jatuh ke IDR 200 / lembar. Karena margin of safety DCF-nya akan menjadi 82%!

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham CAMP ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)