Analisa Fundamental Saham MYOR: Satu Lagi Dari Mayora

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham MYOR (PT Mayora Indah Tbk.), sebuah perusahaan pengolahan makanan dan minuman raksasa di Indonesia.

Pernah dengar slogan “satu lagi dari Mayora”? Saya ingat waktu saya masih kecil sering sekali dengar slogan itu dari TV saat ada iklan-iklan produk: biskuit “Roma”, “Kopiko”, wafer coklat “beng-beng”, coklat “choki-choki”, stik wafer “Astor”, dan masih banyak lagi.

Gambar produk-produk dari MYOR.
Gambar 1. Produk-produk Mayora (Sumber)

Saya akan membahas analisa MYOR nanti di bawah ini dimana saya akan menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest). Saya akan menggunakan metode valuasi standar seperti PER dan PBV dan juga Discounted Cash Flow (DCF).

Sebelum saya lanjutkan ke analisa saya, perlu saya jelaskan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

Lalu, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5.

Analisa saham MYOR

Mayora Indah Tbk. (MYOR) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang produsen makanan dan minuman. Mereka berdiri di tahun 1977 dan menjadi perusahaan publik di tahun 1990. Secara industri, perusahaan ini masuk ke food & beverages (F&B) dan produk-produknya sudah tersebar ke 5 benua. Bahkan salah satu produk mereka sudah sampai luar angkasa!

MYOR juga terkenal sebagai perusahaan yang inovatif: mereka adalah pelopor stik wafer dengan “Astor”, pelopor coklat pasta dengan “choki-choki”, pelopor wafer karamel lapis coklat dengan “beng-beng”, pelopor minuman sereal dengan “Energen”, pelopor coffee mix dengan “Torabika Duo”, dan lain-lain.

Jadi kita bisa lihat, MYOR adalah perusahaan yang kerap berekspansi dan berinovasi. Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk MYOR di bawah ini.

Research saham MYOR – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan MYOR dari 2009 – 2020 (Kuartal III). Berikut performa bisnis mereka selama hampir 12 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 35.93% per tahun!
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 34.48% per tahun!
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 7.17% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 60.8M per tahun! Total FCF selama kurang lebih 12 tahun terakhir di IDR 730M.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata MYOR rendah di 0.6. Bagus dan efisien.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: stabil dengan rata-rata di 0.75 per tahun. Cukup efisien.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 21.36% per tahun! Wow
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 1.22 per tahun. Kok tinggi, ya?
  9. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 24.9x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan Januari 2021, PER MYOR ada di 28.12x. Lebih mahal 13% dari PER historisnya. Lalu saat itu saya lihat PER rata-rata industrinya di 15x, berarti PER MYOR saat itu lebih mahal sekitar 87% dari rata-rata industrinya! Mahal!
  10. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 5x. Waktu itu PBV MYOR ada di 5.5x. Lalu, PBV rata-rata industri  saat itu di kisaran 2.95x, berarti harga PBV MYOR saat itu lebih mahal 10% dan 215% dari rata-rata masing-masing nilai historisnya dan juga industrinya! Mahal juga nih.

Invest di saham MYOR?

Menurut saya, meski performa bisnis MYOR sangat bagus, tapi dari sisi harga saham kalau kita lakukan valuasi PER dan PBV saja, ini bukan emiten yang sedang “salah harga”. Belum lagi saya lihat hutang MYOR sangat banyak.

Saya lalu menggali lebih dalam lagi, untuk melihat apakah ada “harta karun tersembunyi” di saham ini, tetapi tidak banyak yang spesial juga.

  1. Revenue (pendapatan) mereka tidak lebih besar dari kapitalisasi pasar. Tetapi pendapatan mereka memang sebesar 21% lebih besar dari aset total mereka. Ini sangat bagus.
  2. Total Asset mereka tidak lebih besar dari kapitalisasi pasarnya.
  3. Price earnings growth ratio (PEG, harga saham dibanding peningkatan laba dari tahun sebelumnya, kalau < 1, bisa jadi sedang “salah harga”) emiten ini 5.98x. Artinya harga sahamnya 5.98x lebih mahal dari peningkatan labanya. Tidak menarik.

Saya juga temukan kalau dividend yield rata-rata MYOR adalah 1%. Sama sekali tidak menarik.

Bagaimana dengan valuasinya secara DCF? Mari kita lihat.

Research saham MYOR–Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar hasil valuasi DCF untuk MYOR. Dengan fair value di IDR 828, tidak ada margin of safety dari harga saat post ini ditulis di IDR 2,660. Yang ada malah lebih mahal 300% lebih harga sekarang dari harga intrinsiknya.
Gambar 2. Hasil valuasi DCF untuk saham MYOR
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2016 – 2019 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2020 – 2025.
  2. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Sekali lagi, saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  3. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 3.5%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik MYOR dari akhir 2020 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 18T. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan. Nilai IDR 18T itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham MYOR yang beredar saat ini di 22.3 milyar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 828.

Saat post ini ditulis di bulan Maret 2021, nilai per lembar MYOR adalah IDR 2,660. Berarti, boro-boro ada margin of safety, harga saham MYOR lebih dari 300% lebih mahal dari harga intrinsik DCF-nya!

Kesimpulan

MYOR ini adalah perusahaan bagus dengan produk-produk yang tersebar di seluruh dunia. Tapi menurut saya manajemennya kurang berhati-hati. Mereka suka sekali menerbitkan obligasi untuk membiayai aktifitas bisnis mereka.

Mereka sudah menerbitkan obligasi-obligasi total senilai IDR 2 Triliun(!) dari tahun 2017. Terakhir mereka menerbitkan obligasi di tahun 2020 yang akan jatuh tempo di tahun 2027. Dari hutang-hutang obligasi ini, mereka akan harus membayar IDR 2.79 Triliun atas hutang + bunga. Kalau kita bagi 10 tahun secara rata, per tahun MYOR harus membayar IDR 279 Milyar.

Itu adalah 10% dari uang kas yang mereka terima dari aktifitas operasi! Dan bila mereka tidak menerbitkan obligasi-obligasi ini, DER mereka saat ini hanya akan menjadi 0.5.

Kesimpulan saya adalah, saya pribadi tidak akan berinvestasi di MYOR. Saya suka bisnisnya, saya suka produk-produknya (barusan saya baru habis 2 wafer coklat “beng-beng”…hehehe), tetapi saya tidak suka kebiasaan manajemen mereka untuk menerbitkan surat hutang demi menjalankan bisnis perusahaannya. Selain itu, memang harga sahamnya sedang mahal juga.

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham MYOR ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Oke, mungkin kali ini sampai situ saja, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

6 thoughts on “Analisa Fundamental Saham MYOR: Satu Lagi Dari Mayora”

    1. Halo Ridwan, terima kasih sudah mampir ke blog Stoxets.com saya ini. Silahkan di share ke teman2 kalau berguna informasi yang saya berikan ya.

  1. Halo, terima kasih atas ilmunya, jika berkenan bisa minta file excel dari analisa DCF MYOR? terima kasih banyak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)