Saham RALS: Analisa Fundamental Saham 2021 (Update)

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com dan kali ini saya ingin membahas perkembangan / update analisa fundamental dari bagian terkecil dari portfolio saya, yaitu saham RALS (PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.). Salah satu dari perusahaan ritel terbesar di Indonesia dengan bisinis yang menguntungkan dan manajemen yang efisien.

Sama seperti ITMG yang saya bahas di post sebelumnya, saham RALS juga sudah pernah saya bahas, yang waktu itu saya bandingkan dengan ACES (PT Ace Hardware Indonesia Tbk.). Jadi ini juga post mengenai update analisa fundamental perusahaan ini (RALS).

Waktu itu saya memilih untuk berinvestasi di RALS, bukan ACES, karena beberapa alasan yang sudah saya bahas di post waktu itu. Silahkan mampir ke sini untuk membacanya.

Nah, sebelum kita lanjut, beberapa hal yang ingin saya ulangi lagi:

1) Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

2) Saya menggunakan metode analisa value investing saya sendiri yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest) dan, kali ini, juga menggunakan metode analisa DCF (Discounted Cash Flow), yang sempat saya jelaskan sedikit di sini cara melakukan analisanya.

3) Lalu, sebelum kita lanjut, saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5. Dan untuk kode mata uang, saya akan menulis kode standar internasional seperti USD / IDR.

Analisa saham RALS

Saya ulangi lagi dari post sebelumnya, RALS adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang ritel fesyen (Ramayana Department Store) dan pasar swalayan (Robinson Supermarket). Perusahaan ini berdiri di tahun 1978 dan menjadi perusahaan publik di tahun 1996. Di akhir 2019, mereka memiliki 117 cabang Department Store dan 81 pasar swalayan di 54 kota di semua pulau besar di Indonesia. Secara industri RALS masuk ke retailing.

Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk RALS di bawah ini.

Research saham RALS

Saya menggunakan laporan tahunan RALS dari 2009 – 2020. Berikut performa bisnis mereka selama 12 tahun ke belakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: -2.24% per tahun. Ini dikarenakan angka “pertumbuhan” yang minus di tahun 2020. Sebelumnya rata-rata pertumbuhan pendapatan RALS ada di 2.54%. Saya tidak terlalu khawatir soal ini.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: -5.44% per tahun. Sama seperti pendapatannya, tahun 2020 adalah tahun yang buruk bagi RALS, sebelumnya rata-rata pendapatan mereka ada di 5.10% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 6.79% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 538 Miliar per tahun! Total FCF selama 12 tahun terakhir di IDR 6.45 Triliun. Meskipun secara akuntansi mereka merugi, tapi mereka masih bisa menghasilkan uang tunai dari bisnis-bisnisnya sebesar IDR 100 Milyar di tahun 2020!
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata RALS sangat rendah, di 0.28 (hanya 28% uang tunai aktifitas operasi mereka untuk belanja aset)! Sangat efisien.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: 0.63x per tahun.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 11.48% per tahun.
  8. Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.36 per tahun! Sangat sehat.
  1. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 11.89x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di bulan Mei 2021, PER RALS ada di -34.96x. Karena PER minus, jadi angka ini tidak bisa dipakai sama sekali.
  1. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 2x. Waktu itu PBV RALS ada di 1.31x. 50% lebih rendah dari PBV historisnya!


Lalu, PBV rata-rata industri  saat itu di kisaran 2.94x, berarti 124% lebih rendah dari harga PBV RALS saat itu!

Invest di saham RALS

Seperti biasa, saya coba cek apa masih banyak “harta karun tersembunyi” di perusahaan ini.

Ini yang saya temukan:

  1. Cash current ratio (rasio uang tunai lancar dibanding liabilitas/hutang lancar) ada di 1.68x! Jadi dari total uang tunai RALS saja bisa membayar seluruh hutang-hutang mereka untuk setahun ke depan.

    Lalu, total uang tunai + deposito + kepemilikan tanah dan gedung mereka “saja” ada di IDR 3.8 Triliun.

    Total aset mereka? IDR 5.28 Triliun, hampir 9% lebih tinggi dari kapitalisasi pasarnya!

  2. Total aset mereka ada di IDR 5.28 Triliun, sedangkan total hutang (“liabilitas”) mereka di IDR 1.56 Triliun. Jadi aset mereka hampir 3.5x lebih besar dari semua hutang-hutangnya!

  3. Ditambah lagi, mereka tidak pernah gagal membayarkan dividen selama 12 tahun terakhir.

Karena hal-hal di atas, lah, saya memutuskan untuk menambah kepemilikan saya di emiten ini menjadi 25% dari keseluruhan portfolio saya per Mei 2021. Kepemilikan terkecil dari portfolio saya.

Lalu, bagimana dengan analisa DCF-nya? Mari kita lihat.

Research – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Hasil valuasi DCF untuk saham RALS. Dengan fair value di IDR 3,876 dan harga saham saat post ini ditulis di IDR 720. Ada margin of safety sebesar 438%! Menarik!
Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham RALS
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2024.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, saya pakai 27.37%. Yaitu, angka FCF/Net Profit terkecil (tahun 2018) dan saya bagi 4 untuk lebih konservatif.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%. Kenapa angka ini? Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun kebelakang adalah 5.7%, saya rasa 2.5% angka yang konservatif.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify) dan konservatif, supaya lebih aman, adalah nilai kumulatif FCF milik RALS dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 26 Triliun.

Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan. Nilai IDR 26 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham RALS yang beredar saat ini di 6.7 Miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 3,876 / lembar.

Saat post ini ditulis di bulan Mei 2021, nilai per lembar saham RALS adalah IDR 720. Berarti ada margin of safety sebesar 438%(!) untuk saham ini. Sangat menarik!

Kesimpulan

Memang pandemi ini benar-benar “menghancurkan” bisnis-bisnis ritel. Tetapi fundamental saham RALS terlalu menarik untuk dihiraukan.

Mereka memiliki manajemen yang efisien dan cadangan aset lancar yang banyak sekali. Berapa banyak?

Kas dan setara kas RALS ada sejumlah IDR 1.5 Triliun, deposito berjangka RALS ada sejumlah IDR 1 Triliun. Kalau dijumlah, mereka memiliki uang tunai sebanyak pendapatan mereka di tahun 2020!

Saya yakin bisnis mereka akan mulai membaik di tahun ini dan meningkat di tahun 2022.

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai RALS. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Juga, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)