MPMX: Analisa Fundamental Mitra Pinasthika Mustika (November 2022)

Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com
Channel YouTube Lounge & Chill adalah sponsor blog Stoxets.com

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com dan kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham MPMX (PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.), atau dikenal sebagai MPM Group, salah satu perusahaan konglomerasi otomotif konsumen terbesar di Indonesia. (Salah satu bisnisnya adalah sebagai distributor / dealer motor Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur).

Logo MPMX
Gambar 1. Logo MPMX

Sebelum kita bahas saham MPMX ini lebih lanjut, saya sebutkan lagi kalau saya akan menganalisa saham ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest), dimana saya akan menggunakan metode valuasi standar, seperti PER dan PBV, dan metode valuasi yang lebih mendalam, seperti Discounted Cash Flow (DCF).

Lalu saya juga mau menyebutkan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Terakhir, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000, bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5, bukan 1,5, dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR, bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Sekarang, mari kita analisa saham MPMX ini!

Analisa saham MPMX

MPMX (PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.) adalah perusahaan konglomerasi otomotif konsumer dengan anak-anak usaha yang bergerak di bidang distribusi (MPMulia) dan penjualan ritel motor Honda (MPMMotor), penjualan online mobil (Bidbox), rental mobil (MPMRent), asuransi umum (MPMInsurance), dan pembiayaan kendaraan bermotor (MPMFinance).

MPMX berdiri di tahun 1987 dan didirikan oleh William Soeryadjaya (salah satu pendiri Grup Astra International (ASII)). Mereka IPO di tahun 2013 dimana secara industri MPMX masuk ke Retailing. Di tahun 2022 ini, MPMX melepas 50% saham MPMRent senilai IDR 783.8 Miliar ke Trusty Cars Pte Ltd (CARRO), perusahaan startup teknologi marketplace untuk jual beli mobil asal Singapura.

MPMX dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (56.69%, perusahaan milik Edwin Soeryadjaya, putra dari pendiri Grup Astra, dan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia saat ini), PT Persada Capital Investama (5%, perusahaan investasi milik Arini Subianto), Publik (31.92%), dan Saham Tresuri (3.12%). Ilustrasi kepemilikan MPMX adalah seperti berikut:

Gambar 2. Struktur kepemilikan MPMX

Banyak dari manajemen MPMX (Board of Commissioners dan Board of Directors) memiliki kepemilikan saham internal. Bila dijumlah, lebih dari 3% dari shares outstanding MPMX dimiliki oleh manajemen mereka sendiri (3.27% tepatnya). This is a great thing!

Oke, bagaimana dengan komposisi bisnis-bisnis mereka? Mari kita lihat.

Bisnis MPMX

Bisnis-bisnis MPMX
Gambar 3. Bisnis MPMX

Sebagai suatu konglomerat (atau “holding”) bisnis MPMX dioperasikan oleh anak-anak perusahaan, dimana mereka adalah pemegang saham utama, dan entitas asosiasinya, dimana mereka bukan pemegang saham utama.

Bisnis-bisnis mereka utamanya dibagi tiga segmen:

  1. Distribusi, Ritel, dan Aftermarket: MPMulia (dan MPMotor) dan Bidbox
  2. Transportasi: MPMRent
  3. Asuransi: MPMInsurance

MPMX memilik bisnis pembiayaan kendaraan (MPMFinance) juga, tapi itu adalah bisnis minoritas mereka (hanya 40% kepemilikan) dan MPMulia merupakan distributor eksklusif motor-motor Honda untuk seluruh wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. 90% dari pendapatan MPMX berasal dari MPMulia.

Nah, dari segi pendapatan, bisnis MPMX “mencetak” uang seperti berikut:

Sumber pendapatan MPMX dibagi tiga
Gambar 4. Sumber pendapatan MPMX tahun 2021

Bisa dilihat kalau segmentasi Distribusi, Ritel, & Aftermarket mencapai 90% dari total pendapatan MPMX di tahun 2021 lalu. Sedangkan Transportasi 7.9% dan Asuransi 2% dari total pendapatan. Dari sana tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari total pendapatan MPMX.

Di tahun 2018, MPMX melepas bisnis pelumas mesin mereka (merek “Federal Oil”, yang sudah mereka miliki dari awal berdiri) dan kerja sama mereka dengan Nissan dan Datsun. Terlihat di bawah, kalau dengan dilepasnya kedua segmen tersebut, itu merupakan salah satu strategi efisiensi MPMX. Sayangnya pandemi di tahun 2020 membuat total penjualan MPMX menurun 33.5% (yang sudah mulai membaik, meski berdasarkan estimasi kami pendapatan MPMX tahun 2022 akan turun).

Gambar 5. Pendapatan MPMX 5 tahun terakhir + ekspektasi tahun 2022

Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk MPMX di bawah ini.

Research – Valuasi PER dan PBV

Semua data di bawah diambil dari Laporan Tahunan (dan Keuangan) perusahaan selama 8 tahun kebelakang (dari tahun 2015 – 3Q2022). Data finansial dari Laporan Keuangan 3Q2022 saya setahunkan (“annualized”), jadi hanya merupakan angka estimasi.

Berikut performa bisnis MPMX selama jangka waktu tersebut:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: -3.1% per tahun. Ini karena angka penurunan pendapatan yang sangat tajam di tahun 2020 lalu.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 12% per tahun. MPMX terlihat pandai melakukan efisiensi, karena meski pendapatan mereka turun, laba mereka bisa naik.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 2.5% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 113.5 Miliar per tahun. Selama delapan tahun terakhir, total FCF kumulatif MPMX ada di sekitar IDR 908 Miliar.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata: 0.78x.
  6. FCF/Equity ratio (rasio FCF dibandingkan modal) rata-rata: 0.02x (atau FCF yang dihasilkan dari modal sebanyak 2%).
  7. FCF/Net Profit ratio (rasio FCF dibandingkan laba) rata-rata: 0.35x (atau FCF yang dihasilkan dari pendapatan sebanyak 35%).
  8. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: 0.9x per tahun.
  9. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 5.9% per tahun.
  10. Return on assets (imbal hasil dari aset) rata-rata: 3.3% per tahun
  11. ROIC (Return on Invested Capital, atau “Imbal Hasil dari Uang Kas yang Diinvestasikan”) Untuk lebih jelasnya bisa baca blog post kami disini.

Rata-rata ROIC MPMX adalah 4.4%. Dan di tahun 2021, ROIC MPMX ada di 5.2%.

  1. Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.8x per tahun.
  1. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 19.5x. Dan saat saya melakukan Research ini di bulan Oktober 2022, PER MPMX 7.6x. Berarti hampir 154% lebih MURAH dari PER historisnya.

Lalu, dengan PER rata-rata industri saat ini ada di 21.7x, berarti PER MPMX saat ini 183% lebih MURAH dari rata-rata industrinya.

  1. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 0.6x. Tapi, PBV MPMX saat ini ada di 0.8x. Berarti hampir 23% lebih MAHAL dari PBV historisnya.

Meski demikian, dengan PBV rata-rata industri saat ini ada di 1.6x, berarti PBV MPMX saat ini 112% lebih MURAH dari rata-rata industrinya.

Invest di saham MPMX?

Secara valuasi PER dan PBV, saham MPMX terlihat sedang murah bila dilihat dari rata-rata historis dan industri PERnya. Secara PBV, rata-rata historisnya sedang mahal, tapi secara rata-rata industri harga sahamnya murah. Saya pribadi suka kalau semua rata-ratanya murah, tapi menurut saya MPMX sedang murah harga sahamnya (paling tidak saat saya valuasi di pertengahan bulan Oktober 2022 ini).

Nah, seperti biasa, saya selalu mencoba untuk menggali informasi lebih dalam lagi saat saya melakukan Research, untuk melihat siapa tahu masih ada “harta karun tersembunyi” di tiap perusahaan yang saya analisa.

Dan untuk ini, ada beberapa hal di bawah yang saya dapat:

  1. Total assets minus Goodwill (aset total minus aset tak berwujud) MPMX ada di IDR 8.8 Triliun, dan kapitalisasi pasar MPMX, saat thesis ini ditulis, ada di IDR 4.7 Triliun. Itu setara dengan 189% dari kapitalisasi pasarnya.
  1. Cash/Equivalents (uang kas/setaranya) + Inventories (persediaan) + Investments in Securities (investasi saham) + Guarantee Deposits (deposit jaminan) + Reinsurance Assets (aset reasuransi) + Fixed Assets (aset tetap) MPMX ada di IDR 4.9 Triliun. Itu berarti 105% dari kapitalisasi pasarnya. Apa artinya? Artinya hanya beberapa dari asetnya saja sudah sebesar kapitalisasi pasarnya. Berarti laba atau FCF dari MPMX tidak dihargai oleh pasar. Tidak masuk akal, kan?
  1. EPS (Earnings per share, laba bersih per lembar saham) MPMX sudah dua tahun berturut-turut terus naik (dengan prediksi EPS tahun 2022 juga akan naik). EPS yang naik akan membuat harga saham naik, bila kinerja perusahaannya bagus, itu sudah hampir dapat dipastikan.
EPS vs harga saham MPMX
Gambar 6. Pergerakan harga saham MPMX mengikuti EPS-nya

Nah, “harta karun”nya tidak banyak, tapi sangat menarik. Lalu, analisa DCF untuk saham ini bagaimana?

Research – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar 7. Hasil valuasi DCF untuk saham MPMX
  1. Kami menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2021 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2022 – 2027.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, kami pakai 66.5%. Yaitu, angka FCF/Net Profit rata-rata dari tahun 2017 – 3Q2022.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Itu saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya tambah 0.5% untuk lebih konservatif.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5% saja. Angka yang lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama sepuluh tahun terakhir, atau sekitar 5.7%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik MPMX dari akhir 2022 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 5.75 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.

Nilai IDR 5.75 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham MPMX yang beredar saat ini di 4.46 miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 1,289.

Saat research atas saham ini dilakukan di Oktober 2022, harga per lembar saham MPMX adalah IDR 1,045, atau hampir 20% lebih MURAH dari nilai intrinsiknya. (Meski kalau kita kurangi seluruh liabilitas MPMX, harga wajarnya menjadi kecil sekali. Tapi itu tidak masalah untuk saya dalam hal ini).

Lalu, kesimpulannya?

Kesimpulan

Oke, invest di MPMX, kah, kita?

Potensi MPMX untuk jangka panjang cukup panjang sangat menarik sebenarnya. Indonesia adalah pasar terbesar ketiga dunia untuk kendaraan roda dua, setelah China dan India. Tapi karena MPMX adalah distributor, bukan produsen, jadi mereka tidak bisa berharap dari pasar ekspor. Hanya pasar domestik saja.

Dengan pasar kendaraan roda dua Indonesia tumbuh menjadi sekitar USD 8.14 MiliarUSD 10 Miliar di tahun 2025/2026 (tahun 2022 ini ukuran pasar kendaraan roda dua Indonesia diprediksikan sebesar USD 5.34 Miliar), dan dengan merek Honda tetap menjadi nomor satu (78% di tahun 2021, dan 79.4% diprediksikan untuk tahun 2022 ini). Maka masa depan bisnis MPMX sepertinya tetap akan cerah dalam beberapa tahun ke depan ini.

 Selain itu MPMX sepertinya cukup melek pentingnya digitalisasi, baik dalam operasi bisnis, investasi, maupun untuk berjualan. Dengan dibentuknya Bidbox di tahun 2017 untuk digitalisasi anak-anak usaha MPMX, seperti MPMRent yang meluncurkan Otodeals.com untuk berjualan mobil-mobil bekas mereka secara online, dan gross margin penjualan mobil bekas bisa mencapai 23%!

Tapi harga sahamnya bagaimana?? Menurut saya murah untuk dibeli dengan potensi jangka panjang yang besar. Lalu, tadi di atas saya menyebutkan kalau “EPS yang naik akan membuat harga saham naik, bila kinerja perusahaannya bagus, itu sudah hampir dapat dipastikan”. Dengan EPS IDR 136, berarti harga wajar saham MPMX per lembar, dengan PER historis di 19.5x, ada di IDR 2,650.

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham MPMX ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Juga, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Bila ada yang menarik dan kalian klik, saya berterima-kasih sebelumnya.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini dan/atau kunjungi laman Karyakarsa saya untuk kasih tip/beli thesis investasi (analisa investasi secara detil) yang saya buat disana…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Kasih tip / beli thesis investasi buatan Stoxets.com

Kunjungi laman Karyakarsa Stoxets.com

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)