Saham BISI: Analisa Fundamental BISI International

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham BISI (PT BISI International Tbk.), sebuah perusahaan benih agrikultur / tanaman-tanaman pangan besar Indonesia.

Sama seperti FREN (Smartfren Telecom Tbk.), PMMP (Panca Mitra Multiperdana Tbk.), DIVA (Distribusi Voucher Nusantara Tbk.), dan PALM (Provident Agro Tbk.), yang baru kita bahas dalam beberapa posts sebelumnya, saham BISI juga bukan merupakan bagian dari Seri Saham LQ45 blog ini. Saya ingin menganalisa fundamental saham BISI ini karena ada salah satu pembaca blog Stoxets.com yang memintanya.

Seperti biasa, kalau ada yang request analisa suatu saham, bila saya sedang free akan saya kerjakan.

Nah, sebelum kita bahas saham BISI ini lebih lanjut, saya sebutkan lagi kalau saya akan menganalisa saham ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest), dimana saya akan menggunakan metode valuasi standar seperti PER dan PBV. Kali ini kita juga menggunakan valuasi Discounted Cash Flow (DCF), karena berbeda dengan saham-saham yang saya sebutkan di atas, free cash flow untuk saham BISI positif – yang memungkinkan kita untuk memakai valuasi DCF.

Lalu saya juga mau menyebutkan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Terakhir, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Sekarang, mari kita analisa saham BISI ini!

Analisa saham BISI

Seperti yang saya sebutkan di atas, PT BISI International Tbk. (BISI) adalah perusahaan benih agrikultur / tanaman-tanaman pangan besar di Indonesia. BISI berdiri pada tahun 1983 yang awalnya bernama PT Bright Indonesia Seed Industry. Mereka menanam jagung, padi, cabai, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lain-lain. BISI menjadi perusahaan publik di tahun 2007.

Secara industri, BISI masuk ke kategori food & beverages. Lalu secara kepemilikan, per laporan tahunan 2020, BISI dimiliki oleh:

  • PT Agrindo Pratama: 31%
  • Field Investments Holdings Pte Ltd: 6.36%
  • Valley Investments Holdings Pte Ltd: 6.36%
  • Vista Investment Holdings Pte Ltd: 6.36%
  • SJ BISI Holdings Pte Ltd: 4.08%
  • Tiju Thomas Effendy: 0.000067%
  • Jemmy Eka Putra: 0.25%
  • Masyarakat: 45.61%

Agrindo Pratama adalah perusahaan holding di Indonesia yang 98.7% sahamnya dimiliki oleh Field Investments Holdings, Valley Investments Holdings, Vista Investments Holdings, SJ BISI Holdings, dan Great Emerald Pte Ltd – Perusahaan-perusahaan ini adalah “kendaraan-kendaraan” dari keluarga Jiaravanon; keluarga pemilik Charoen Pokphand Group, keluarga terkaya di Thailand.

Sedangkan Pak Tiju Thomas Effendy merupakan Komisaris Utama BISI dan juga Presiden Direktur dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Pak Jemmy Eka Putra merupakan Direktur Utama BISI.

BISI memiliki empat lini bisnis utama: benih jagung hibrida, benih sayuran dan buah-buahan, benih padi hibrida, dan pestisida dan pupuk. Mari kita bahas satu per satu sebelum masuk ke tahap Research.

Bisnis

Sumber pendapatan BISI dibagi empat dan mereka, termasuk masing-masing komposisi/kontribusinya, adalah:

  1. Benih jagung hibrida

Kontribusi bisnis ini sebesar 34.7% dari keseluruhan bisnis BISI di tahun 2020. Ada penurunan 50% dari tahun 2019 yang disebabkan oleh turunnya volume penjualan sebesar 53%, meski harga jual benih jagung naik 7.2%. Ini mengkhawatirkan, tapi karena tahun 2020 ada pandemi, yah, cukup masuk akal.

  1. Benih sayuran dan buah-buahan

13.2% dari keseluruhan bisnis BISI di tahun 2020 masuk dari bisnis ini.

  1. Benih padi hibrida

BISI memperoleh 0.76% bisnisnya dari sini.

  1. Pestisida dan pupuk

50.97% bisnis BISI dari segmen ini. Ada peningkatan penjualan sebesar 18.29% dari tahun 2019 yang disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata.

Research – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan BISI dari tahun 2012 – Kuartal 3 tahun 2021 (yang disetahunkan):

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 8.3% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 9.8% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 15.7% per tahun! Bagus sekali, nih.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif di IDR 2.3 Triliun dengan rata-rata IDR 231 Miliar per tahun.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata di 0.11x. Sebuah bisnis yang tidak membutuhkan modal kerja banyak.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: cukup stabil di 0.6x.
  7. Return on equity (imbal hasil laba dibanding modal) rata-rata: 13.1% per tahun. Cukup bagus.
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.19x per tahun. Wow! Bagus sekali, hutangnya sedikit!
  1. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 13.53x. Saat saya melakukan Research ini di bulan November 2021, PER BISI ada di 9.9x (berdasarkan angka disetahunkan). Sekitar 16% lebih rendah dari rata-rata PER historisnya.
    Tapi saat itu saya lihat PER rata-rata industrinya di 8.52x, jadi PER BISI sekitar 16% lebih mahal dari PER industrinya. Kurang menarik, sih.

  2. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 1.77x. Waktu itu PBV BISI ada di 1.16x. Lebih murah 52.5% dari PBV rata-rata historisnya!

Dan, PBV rata-rata industrinya saat itu di kisaran 2.46x. Berarti harga PBV BISI saat itu sekitar 112% lebih murah dari rata-rata industrinya! Menarik juga, nih!

Invest di saham BISI?

Menurut saya, performa bisnis BISI sangat bagus. Pendapatan dan laba selalu tumbuh, ROE cukup bagus, dan DER-nya sangat rendah. Secara valuasi PER memang kurang menarik, tapi dari valuasi PBV, ada potensi besar di sana.

Sekarang kita coba menggali lebih dalam lagi untuk melihat apakah ada “harta karun tersembunyi” di saham BISI ini seperti biasa:

  1. Revenue (pendapatan) mereka di tahun 2020 adalah IDR 1.8 Triliun dan kapitalisasi pasarnya, saat saya lakukan riset saya di bulan November 2021, di IDR 2.9 Triliun. Berarti pendapatan BISI sebesar 61% dari harga seluruh perusahaannya.  Hmm, sepertinya tidak masuk akal.
  2. Total Assets mereka di IDR 3.1 Triliun. Berarti sedikit lebih besar dari harga pasarnya! Masuk akal, kah?
  3. Current Assets (aset lancar) BISI berjumlah IDR 2.4 Triliun! Atau 81% dari harga seluruh perusahaannya! Tidak masuk akal, nih.
  4. Current Ratio (rasio perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar) BISI secara rata-rata ada di 6.24x! Perusahaan ini amat sangat likuid.
  5. Net working capital (nilai aset lancar dikurangi seluruh hutang-hutang) BISI ada di IDR 1.88 Triliun, atau 63% dari harga seluruh perusahaan! Amat sangat likuid.

Banyak yang menarik dalam saham BISI ini sebenarnya. Bagaimana dengan valuasinya secara DCF? Mari kita lihat.

Research – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Hasil valuasi DCF untuk saham BISI. Dengan fair value di IDR 5,030 per lembar dan harga saham saat saya melakukan research atas saham BISI ini di bulan November 2021, ada di IDR 995 per lembar. Ada margin of safety sebesar 405%! Kalau dikurangi hutang fair valuenya ada di IDR 4,849 per lembar, masih ada 387% margin! Sangat menarik!
Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham BISI
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2016 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2025.
  2. Angka FCF/Net Profit yang saya pakai adalah 6.08%. Ini adalah angka FCF/Net Profit terkecil BISI di tahun 2016 yang saya bagi 8 supaya sangat konservatif. “Angka 8 dari mana?” Tidak dari mana-mana, saya ingin mengecilkan persentasenya saja.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik BISI dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 15 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.

Nilai IDR 15 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham BISI yang beredar saat ini di 3 miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 5,030.

Saat research atas saham BISI ini saya lakukan di bulan November 2021, nilai per lembar saham BISI adalah IDR 995. Ada 405% margin of safety di sini! Wow!

Kalau dikurangi hutang-hurangnya bagaimana? Nilai intrinsik per lembar ada di IDR 4,849, masih ada 387% margin of safety! Menarik!

Kesimpulan

BISI adalah perusahaan dengan performa bisnis yang bagus dan memiliki valuasi yang menarik. Apakah saya tertarik untuk berinvestasi di saham BISI? Jawabannya iya. Ini saham yang bagus.

Di harga sekarang valuasinya amat menarik dan saya lihat perusahaan ini tetap akan bisa bersaing dalam 10 – 20 tahun kedepan. Perusahaan ini sama menariknya dengan GJTL atau AUTO. Tapi mungkin saya mau lihat dulu performa bisnis BISI di tahun 2021 ini seperti apa sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham ini.

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham BISI ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Lalu kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Bila ada yang menarik dan kalian klik, saya berterima-kasih sebelumnya.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)