DMND: Analisa Fundamental Diamond Food Indonesia

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com. Kali ini saya ingin membahas analisa fundamental saham DMND (PT Diamond Food Indonesia Tbk.), suatu perusahaan produsen dan distribusi produk-produk makanan dan minuman di Indonesia.

Sama seperti PMMP (PT Panca Mitra Multiperdana Tbk.), DMND juga baru melakukan IPO (“initial public offering”, penawaran saham perdana) di tahun 2019 lalu.

Nah, sebelum kita bahas saham DMND lebih lanjut, saya sebutkan lagi kalau saya akan menganalisa saham ini menggunakan metode analisa value investing saya sendiri, yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest), dimana saya akan menggunakan metode valuasi standar, seperti PER dan PBV, dan metode valuasi yang lebih mendalam, seperti Discounted Cash Flow (DCF).

Lalu saya juga mau menyebutkan bahwa analisa saham ini bukan rekomendasi untuk melakukan apapun. Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila belum pernah, silahkan baca disclaimer blog ini di sini.

Terakhir, saya juga mau mengulang kalau saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5 dan untuk mata uang saya menggunakan USD / IDR; bukan “Dollar” atau “Rupiah”.

Gambar logo DMND.
Gambar 1. Logo DMND (Sumber)

Analisa saham DMND

PT Diamond Food Indonesia Tbk. (DMND) adalah perusahaan produsen dan distribusi produk-produk makanan dan minuman Indonesia yang berdiri di tahun 1970 sebagai perusahaan joint-venture (“perusahaan patungan”) dengan British Tobacco Company (Australia). Di tahun 1974, DMND memulai produksi es krimnya, bekerja sama dengan Amatil (sekarang bagian dari Coca Cola Amatil) dan Cold Storage Singapore. Mereka terus mengembangkan jumlah produk-produk yang mereka produksi dan distribusikan, bersamaan dengan penambahan infrastruktur penyokong bisnis mereka. Di tahun 2019, DMND resmi menjadi perusahaan publik.

Secara industri, saham DMND masuk ke food & staples retailing. Secara kepemilikan, berdasarkan Laporan Tahunan DMND tahun 2020, saham DMND dibagi seperti berikut: 39.63% dimiliki oleh Chen Tsen Nan (Presiden Direktur DMND), 22.11% oleh Kenneth Chen (salah satu Direktur DMND), 19.99% oleh Anderson Investments Pte. Ltd. (anak usaha Temasek Holdings, BUMN investasi Singapura), 10.26% oleh Chen Wai Sioe (anggota keluarga Chen), 6.95% oleh Astrawati Aluwi (pendiri Indogourmet Selaras, anak usaha DMND), dan 1.06% oleh masyarakat.

Gambar salah satu produk DMND.
Gambar 2. Salah satu produk DMND (Sumber)

Research – Valuasi PER dan PBV

Saya menggunakan laporan tahunan DMND dari 2016 – Kuartal 3 tahun 2021 (yang saya setahunkan). Berikut performa bisnis mereka selama hampir 5 – 6 tahun kebelakang:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 6.9%!
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) memiliki angka median: 3.87%!
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) memiliki angka media: 4.9%. Kecil sekali, ya. Tapi saya tidak heran, sih, produk-produk ritel begini.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif di IDR 548 Miliar dengan rata-rata IDR 91 Miliar per tahun.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata di 0.8x.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: 0.79x.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 9.87% per tahun. Kurang menarik, tapi cukup bagus.
  8. Debt equity ratio(ratio hutang dibanding modal) memiliki angka median: di 0.4x per tahun! Sangat sehat.
  1. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 22.6x! Saat saya melakukan Research ini di bulan Desember 2021, PER saham DMND ada di 29.9x. Sekitar 32% lebih mahal dari harga rata-rata historisnya.

    Dan, saat itu saya lihat PER rata-rata industrinya di 23x, jadi harga saham DMND 23% lebih mahal dari PER rata-rata industrinya.

  2. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 1.4x. Waktu itu PBV saham DMND ada di 1.7x. 24% lebih mahal.

Tapi, PBV rata-rata industrinya saat itu di kisaran 7.5x. Berarti harga PBV DMND saat itu 334% lebih murah dari rata-rata industrinya! Menarik, nih.

Invest di saham DMND?

Menurut saya, performa bisnis DMND cukup baik. Pendapatan dan laba tumbuh terus, DER sehat, dan FCF positif. Tapi NPM dan ROE yang rendah menunjukan perusahaan ini berada di industri yang persaingannya ketat. Bahkan, ROA (“return on assets”, imbal hasil dari aset) DMND “hanya” 6%.

Lalu? Apa ada “harta karun tersembunyi” di saham DMND ini? Mari kita lihat:

  1. Current Ratio (rasio perbandingan aset lancar dengan hutang lancar) DMND rata-rata di 3x! Jadi DMND memiliki IDR 3 untuk membayar setiap IDR 3 hutang lancarnya. Sangat sehat, balik lagi ke poin saya mengenai DER dari saham DMND ini. Sehat.
  2. Net working capital (aset lancar dikurangi seluruh hutang-hutangnya) itu senilai IDR 2.6 Triliun, 31% dari kapitalisasi pasarnya saat ini. Sangat sehat.
  3. PEG Ratio (rasio perbandingan PER dengan pertumbuhan laba) BOLA rata-rata di 0.72x! Nah, proyeksi rasio PEG saham DMND untuk tahun 2021 ini di 0.8x.

    Saya sering tulis kalau Peter Lynch, seorang investor legendaris dunia, dalam bukunya yang berjudul ‘One Up on Wall Street’ bilang kalau PER di bawah dari angka pertumbuhan laba perusahaan (rasio PEG di bawah 1x), kemungkinan itu perusahaan yang sedang bertumbuh dan murah.

Sekarang, mari lihat analisa DCF dari saham DMND.

Research – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar hasil valuasi DCF untuk saham DMND. Tidak ada margin of safety di sini. Harga wajar saham ini di IDR 413 per lembar. Dikurangi hutang di IDR 310 per lembar. 53%-65% lebih mahal dari harganya yang sekarang. Pass!
Gambar 3. Hasil valuasi DCF untuk saham DMND
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2024.
  2. Angka FCF/Net Profit yang saya pakai adalah 8.32%. Ini adalah angka FCF/Net Profit terkecil DMND di tahun 2018 yang saya bagi 2 supaya lebih konservatif. “Angka 2 dari mana?” Tidak dari mana-mana, saya ingin mengecilkan persentasenya saja.
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify), adalah nilai kumulatif FCF milik DMND dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 3.9 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.

Nilai IDR 3.9 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham DMND yang beredar saat ini di 9.46 miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR 413.

Saat research atas saham DMND ini saya lakukan di bulan Desember 2021, nilai per lembar saham DMND adalah IDR 890. 53.6% lebih mahal dari harganya sekarang!

Kalau dikurangi hutang-hurangnya bagaimana? Nilai intrinsik per lembar ada di IDR 310, atau 65% lebih mahal dari harganya sekarang. Tidak ada margin of safety di sini.

Kesimpulan

Langsung saja, apa saya mau berinvestasi di saham DMND ini? Jawabannya, tidak. Karena saya tidak suka dengan angka ROE dan ROA yang kecil. Jadi saya akan pass untuk saham DMND ini.

Apalagi, PER dan PBV yang lebih mahal dari harga rata-ratanya tidak menarik sama sekali. Dari DCF-nya juga harganya sekarang sedang mahal.

Memang PBV-nya lebih murah dari rata-rata industrinya dan rasio PEG-nya cukup menarik…bila proyeksi saya benar. Kalau teman-teman mau membeli saham ini, mungkin mau menunggu dulu sampai Laporan Tahunan saham DMND tahun 2021 sudah keluar.

Tapi, kalau tidak, skip saja, lah. Perusahaan yang serupa (sama-sama produsen es krim, meski produk-produk DMND jauh lebih banyak) yaitu CAMP (Campina Ice Cream Industry), bahkan lebih menarik waktu saya analisa di tahun lalu.

Oke, untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham ini. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan hubungi saya di sini atau tinggalkan komentar di bawah.

Oke, mungkin kali ini sampai situ saja, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini. Bila ada yang menarik dan kalian klik, saya berterima-kasih sebelumnya.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)