Saham ACES: Analisa Fundamental 2021 (Update)

Halo, saya ETS, pemilik dari blog Stoxets.com dan kali ini saya ingin membahas perkembangan / update analisa fundamental dari saham ACES (PT Ace Hardware Indonesia Tbk.) yang sudah pernah saya bahas sebelumnya di sini.

Waktu itu saya bilang kalau secara PER dan PBV, saham ACES saat itu sedang mahal. Tapi kalau kita analisa dengan metode DCF (Discounted Cash Flow), ada 16.5% margin of safety dalam saham ACES saat itu. Jadi kalau kita berinvestasi di saham ACES ini dan kita tahan selama 5 – 10 tahun, pasti (inshallah…) investasi kita akan aman. Tapi karena waktu itu saham Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) jauh lebih murah (baik secara PER, PBV, maupun DCF), dengan performa bisnis yang bagus juga, jadi saya memilih untuk membeli saham RALS.

Nah, berbeda dengan update saya terhadap PJAA, ITMG, ataupun RALS untuk tahun 2021 ini, saham ACES bukan bagian dari portfolio saya. Tapi saya ingin melakukan update analisa untuk saham ini karena saya lihat harga saham ACES sedang terkoreksi cukup jauh dari awal tahun ini. Saya pikir kalau waktu itu saja pantas untuk dibeli, apalagi sekarang yang harganya lebih murah.

Nah, tapi sebelum kita lanjut, beberapa hal yang ingin saya ulangi:

1) Saya hanya berbagi informasi yang saya dapatkan berdasarkan riset saya sendiri. Bila kalian belum pernah baca disclaimer blog ini, silahkan klik di sini.

2) Saya menggunakan metode analisa value investing saya sendiri yang saya sebut sebagai SRRI (Screen, Review, Research, and Invest) dan, kali ini, juga menggunakan metode analisa DCF (Discounted Cash Flow), yang sempat saya jelaskan sedikit di sini cara melakukan analisanya.

3) Lalu, sebelum kita lanjut, saya menulis angka menggunakan sistem US/UK, bukan Belanda/Indonesia. Contoh: 1 juta saya tulis 1,000,000; bukan 1.000.000. Untuk desimal saya tulis 1.5; bukan 1,5. Dan untuk kode mata uang, saya akan menulis kode standar internasional seperti USD / IDR.

Analisa saham ACES

Izinkan saya sedikit membahas sejarah ACES, ya. Siapa tahu ada yang lupa atau belum baca analisa ACES saya yang sebelumnya.

ACES adalah perusahaan ritel yang menjual segala jenis perlengkapan rumah tangga dan bisnis. Mereka menjual perabot, perkakas, dan perlengkapan untuk segala isi rumah, kebun, otomotif, industri, dan bisnis. Mereka merupakan perusahaan Amerika, dengan nama sama, yang waralabanya dibawa ke Indonesia oleh PT Kawan Lama Sejahtera di tahun 1995.

ACES menjadi perusahaan publik di Indonesia di tahun 2007. Saat ini mereka memiliki 197 gerai di seluruh Indonesia. Secara industri ACES masuk ke retail trade. Secara kepemilikan, 59.97% saham ACES dimiliki oleh PT Kawan Lama Sejahtera dan 40.03% dimiliki oleh masyarakat.

Nah, sekarang mari kita bahas hasil dari tahap Research untuk saham ACES di bawah ini.

Research saham ACES

Saya menggunakan laporan tahunan dan keuangan saham ACES dari 2008 – Kuartal 1 tahun 2021 (yang disetahunkan), performa bisnis mereka selama 13 – 14 tahun kebelakang adalah seperti demikian:

  1. Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 16.69% per tahun.
  2. Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 22.64% per tahun.
  3. Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 12.09% per tahun.
  4. Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset) kumulatif positif dengan rata-rata IDR 378 Miliar per tahun. Total FCF selama 13 – 14 tahun (proyeksi) terakhir di IDR 5.3 Triliun. Sehat sekali.
  5. Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi) rata-rata ACES sangat bagus di 0.48x.
  6. Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-rata: 0.54x per tahun. Sangat efisien.
  7. Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 20.84% per tahun. Bagus sekali!
  8. Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.24x per tahun. Sangat sehat.
  1. Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 25x. Tetapi saat saya melakukan Research ini di akhir bulan Juli 2021, PER ACES ada di 34x.

PER industrinya ada di 15x. Mahal. Tapi memang ACES selalu dijual dengan harga premium.

  1. Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata: 4.98x. Waktu itu PBV ACES ada di 4.16x. Sedikit lebih murah, sekitar 19.7%, dari PBV rata-ratanya.

    Lalu, PBV rata-rata industri  saat itu di kisaran 2.97x. Berarti secara PBV, ACES lebih mahal dari perusahaan-perusahaan lain di industrinya.

Invest di saham ini?

Seperti biasa, saya coba cek apa masih banyak “harta karun tersembunyi” di perusahaan ini.

Ini yang saya temukan:

  1. Current ratio (rasio aset lancar dibanding liabilitas/hutang lancar) rata-rata ada di 6.6x! Jadi dari total aset lancar ACES bisa membayar seluruh hutang-hutang mereka untuk setahun ke depan (hutang lancar). Ada hampir 7x lebih banyak dari hutangnya malahan.
  2. Selama hampir 14 tahun, rata-rata FCF dari laba mereka sebesar 52.8% setiap tahun!
  3. Selama 14 tahun, ACES tidak pernah gagal membayarkan dividen.

Menarik sekali, mungkin hanya dari hal-hal di atas (beserta valuasi PBV yang sedikit lebih murah dari rata-rata PBV historisnya) cukup membuat saya tertarik berinvestasi di saham ini. Tapi, bagimana dengan analisa DCF-nya sekarang? Mari kita lihat.

Research saham ACES – Valuasi DCF

Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Hasil valuasi DCF untuk saham ACES. Dengan fair value di IDR 2,222 dan harga saham saat post ini ditulis di IDR 1,305. Ada margin of safety sebesar 70%! Kalau kita kurangi dengan hutang, margin of safety-nya ada di kisaran 60.7%. Menarik!
Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham ACES
  1. Saya menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun 2017 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2027.
  2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, saya pakai 52.83%. Yaitu, angka FCF/Net Profit rata-rata dari tahun 2008 – Kuarta 1 tahun 2021 yang saya setahunkan (14 tahun).
  3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai FCF yang kita prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu kita tarik ke hari ini), saya pakai 7.5%. Saya pakai angka Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan saya lebihkan 0.5%.
  4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), saya pakai 2.5%. Kenapa angka ini? Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun kebelakang adalah 5.7%, saya rasa 2.5% angka yang masih konservatif.

Intinya, dengan amat sangat saya permudah (oversimplify) dan konservatif, nilai kumulatif FCF milik ACES dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai) sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 38 Triliun. Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun atau 20 tahun ke depan.

Nilai IDR 38 Triliun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham ACES yang beredar saat ini di 17 Miliar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik di IDR 2,222 / lembar.

Bila IDR 38 Triliun itu kita kurangi dengan semua hutang-hutang ACES, kita mendapat angka 35.9 Triliun yang kalau kita hitung per lembarnya kita dapat nilai intrinsik di IDR 2,097.

Saat post ini ditulis di bulan Juli 2021, nilai per lembar saham ACES adalah IDR 1,305. Berarti ada margin of safety sebesar 60 – 70.2%(!) untuk saham ini. Menarik!

Kesimpulan

Kalau saya lihat, saham ACES dari awal tahun 2021 sampai sekarang sudah turun sekitar 40%. Menurut say aini karena sepanjang tahun 2020 dan bahkan di awal tahun 2021 ini. Lalu ada kasus bodoh dimana ACES digugat pailit karena tagihan IDR 10 juta per bulan yang tidak dibayarkan ke sebuah firma hukum. Mungkin itu ada yang buat beberapa investor ritel takut jadi ikutan menjual saham ACES ini dalam beberapa bulan terakhir.

Tapi, 1) bisnis ritel mana yang tidak turun pandemic ini? Fundamental saham ACES ini masih terlalu menarik untuk dihiraukan, dan 2) perusahaan yang “mencetak” uang kas IDR 1.3 Triliun tahun 2020 lalu masa tidak bisa bayar IDR 10 juta? Ini pasti ada hal internal yang menyebabkan ACES tidak mau membayarkan uang “receh” tersebut. Tidak penting sama sekali gugatan ini.

Dan juga seperti saya sebutkan di atas, secara analisa DCF, saham ACES ini sangat menarik karena di analisa saya sebelumnya tahun 2020 lalu saham ACES hanya memberikan margin of safety sebesar 16.5%.

Kalau saya dapat bonus dari kantor (aamiiin…) dan harga saham ACES masih di kisaran IDR 1,300an, kemungkinan saya akan beli saham ini.

Oke! Untuk sekarang, mungkin ini dulu yang bisa saya bahas mengenai saham ACES. Jangan lupa lakukan riset kalian sendiri, ya, sebelum berinvestasi. Bila ada pertanyaan, silahkan tulis komentar di bawah atau silahkan hubungi saya di sini.

Juga, kalau post ini membantu dalam perjalanan investasi, atau menghibur, kalian, saya hanya ingin memberi tahu kalau iklan yang kalian lihat di blog ini akan membantu saya dalam terus menjalankan blog saya ini.

Salam investasi,

ETS

Stoxets.com

Disclaimer/Peringatan:

Kami bukan perencana keuangan, pialang saham, maupun penasihat investasi. Stoxets.com murni berfungsi sebagai blog untuk berbagi pengalaman dan pendapat kami dalam berinvestasi di berbagai jenis aset (terutama pasar saham), tidak menyarankan siapapun untuk membeli/menjual suatu jenis aset maupun saham tertentu, dan tidak akan bertanggung jawab atas siapapun yang mengalami kerugian, maupun keuntungan, uang dalam berinvestasi dimanapun setelah membaca blog ini. Investasi apapun beresiko. Lakukan riset kalian sendiri. Uang kalian, tanggung jawab kalian.

Support This Blog

Kalau kalian ingin mendukung / support blog saya, kalian bisa klik iklan-iklan yang ada di blog saya ini…

atau kalian juga bisa membeli buku-buku rekomendasi saya di bawah ini melalui tautan / link afiliasi yang saya berikan. Semua buku yang saya rekomendasikan akan saya review terlebih dahulu, kalau tidak bagus tidak akan saya rekomendasikan untuk dibeli (meski tetap akan saya review). Program afiliasi ini tidak menjadikan harga buku lebih mahal, saya hanya mendapatkan komisi dari si penjualnya saja:

Buku untuk investor saham pemula

Who Wants to be a Smiling Investor – Lukas Setia Atmaja & Thomdean: Gramedia / Tokopedia

Value Investing: Beat the Market in Five Minutes – Teguh Hidayat: Gramedia / Tokopedia

Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Learn to Earn – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Buku untuk investor saham yang lebih berpengalaman

Warren Buffett and the Interpretation of Financial Statements – Mary Buffett & David Clark: Tokopedia

One Up on Wall Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Beating the Street – Peter Lynch & John Rothchild: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. I – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Cara Simpel Berinvestasi di Pasar Modal vol. II – Joeliardi Sunendar: Tokopedia

Buku untuk investor saham tingkat jendral bintang lima & pendekar silat sabuk merah

The Intelligent Investor – Benjamin Graham: Gramedia / Tokopedia

Dan masih banyak lagi!

Tolong bagikan artikel ini:

4 thoughts on “Saham ACES: Analisa Fundamental 2021 (Update)”

  1. I’d like to thank you for the efforts you’ve put in writing this site.

    I’m hoping to see the same high-grade content from
    you later on as well. In truth, your creative writing abilities has motivated me to
    get my own, personal site now 😉

  2. Hey! Someone in my Facebook group shared this website with us so I came
    to check it out. I’m definitely enjoying the information. I’m
    bookmarking and will be tweeting this to my followers!
    Excellent blog and outstanding style and design.

  3. Hey there, I think your blog might be having browser compatibility
    issues. When I look at your blog site in Safari,
    it looks fine but when opening in Internet Explorer, it has
    some overlapping. I just wanted to give you a quick heads up!

    Other then that, amazing blog!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error

Enjoying this blog? Tolong bagikan, ya! :)